Menyontek memang sesuatu yang sering dilakukan oleh para siswa dan siswi di sekolah. Namun jangan sampai perilaku ini menjadi sebuah kebiasaan yang rutin dilakukan oleh anak anda. Pasalnya, kebiasaan suka menyontek akan menimbulkan kemalasan akut dalam diri anak. Dampaknya, anak hanya menginginkan hasil instan dan tidak mau menikmati proses.
Nah, anda tidak mau bukan anak anda suka menyontek hingga ketagihan? Untuk itu, tanamkan beberapa hal ini sejak dini di rumah, agar anak tidak suka menyontek dan bersikap sportif saat menjalani proses belajar di sekolah:
Jangan memaksa anak untuk mendapatkan nilai bagus
Ada banyak anak yang suka menyontek karena orangtua mereka terlalu memaksakan anak untuk mendapatkan nilai bagus. Maka dari itu jangan pernah paksakan anak anda untuk selalu mendapatkan nilai baik dan unggul di bidang akademis. Menyemangati boleh, tetapi memaksa bahkan mengancam anak hanya agar demi anak mendapat nilai bagus justru akan merusak mental mereka dan membuat mereka tidak dapat menikmati proses belajar.
Mereka pun akan mencoba cara instan seperti menyontek. Jadi, biarkanlah anak menikmati pelajaran dengan tidak terus-menerus memaksanya. Jadikan proses belajar mengajar sebagai sebuah aktivitas yang dapat mereka pahami nilai-nilainya dan bukan sekadar sebagai alat untuk mendapatkan nilai tinggi.
Ajari anak untuk menyicil pelajaran
Anak yang malas belajar dan hanya menghafalkan pelajaran menjelang ujian berpotensi lebih besar untuk menyontek. Pasalnya sistem kebut semalam betul-betul tidak efektif dalam membuat anak dapat memahami pelajaran secara utuh.
Sebagai orang tua, tegaskan pada anak untuk mengulang pelajaran di sekolah dan belajar secara rutin. Mereka tidak perlu harus belajar terus menerus sepanjang waktu karena akan membuat pikiran menjadi stres. Cukup sisihkan waktu pada sore atau malam hari guna mengulang pelajaran yang telah diajarkan.
Dengan begitu menjelang ujian, anak-anak pun akan siap dan hanya tinggal mengulang pelajaran saja.
Buat anak paham apa itu manfaat belajar
Kebanyakan anak hanya memahami bahwa belajar diperlukan untuk mendapatkan nilai bagus seperti yang telah disebutkan pada poin pertama tadi. Pemahaman ini salah, karena sebetulnya proses belajar bermanfaat untuk membuat mereka menjadi manusia yang berguna dan dapat memahami makna kehidupan ini.
Nah, sebagai orang tua yang bijak, berikan pemahaman kepada anak tentang mengapa penting bagi mereka untuk belajar matematika, bahasa, PKN, dan lain sebagainya.
Beri tahu kepada mereka kegunaan pengetahuan-pengetahuan ini saat mereka dewasa kelak. Misalnya, matematika dapat digunakan untuk melakukan kalkulasi terhadap berbagai masalah keuangan misalnya, atau bahasa akan sangat berguna bagi mereka saat bepergian ke luar negeri.
Puji anak
Banyak orang tua yang amat pelit memberikan pujian pada anak mereka. Hal ini terjadi karena memang kebiasaan atau mereka ingin melatih kedisiplinan. Namun tetap saja, Anda harus memahami bahwa memuji anak amatlah penting. Memuji tidak akan membuat mereka sombong.
Dalam konteks yang wajar, memuji akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan membuat mereka menjadi lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas. Mereka pun dapat belajar dengan lebih bersemangat karena tahu bahwa mereka mampu untuk belajar dan mampu untuk menghadapi setiap ujian yang akan datang.
Tidak membandingkan anak
Hati-hati. Membandingkan anak dengan temannya tidak akan membuat anak menjadi lebih termotivasi. Justru, mereka akan merasa semakin rendah diri dan pada akhirnya akan suka menyontek. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Pasalnya anak akan merasa bahwa standar anda terlalu tinggi dan hanya dengan mengikuti temannya mereka dapat menjadi terlihat baik di mata anda. Pada akhirnya mereka pun akan suka menyontek temannya yang dianggap pintar tersebut.
Nah itulah beberapa kiat untuk membuat anak tidak suka menyontek di sekolah dan menjadikan mereka pribadi yang lebih percaya diri. Yuk, jadi orangtua yang bijak.