Hati-Hati Bunda, Bahan Kimia Ini Berbahaya Bagi Kesehatan Anak

Kesehatan anak merupakan yang utama bagi orang tua. Berbagai upaya dilakukan agar si kecil tetap sehat, aktif, dan ceria. Namun tanpa Anda sadari, terkadang si kecil terpapar bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatannya.

Bahan kimia berbahaya tersebut dapat berada dimana pun, seperti: dalam makanannya, bedak atau sampo yang dia gunakan, atau dalam perabotan rumah Anda. Nah, baca ulasan tentang bahan kimia berbahaya di sekitar di kecil, yang perlu Anda tahu dalam artikel berikut ini!

Bahan Kimia Berbahaya Bagi Kesehatan Anak

Kesehatan Anak

pexels.com

1. Eter Diphenyl Polybrominated Eter (PBDEs)

Bahan kimia ini dapat ditemukan pada sofa ruang tamu. Anak-anak yang terpapar bahan kimia PBDEs dalam jangka waktu lama, berisiko mengalami keterlambatan perkembangan saraf, gangguan endokrin, obesitas, kanker pada anak, maupun masalah kesehatan anak lainnya.

2. Benzyl Butyl Phthalate

Merupakan bahan plastik yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan ubin. Bahan kimia yang satu ini banyak ditemukan dalam lantai vinyl. Efek buruk paparan bahan kimia ini berkaitan dengan gangguan pernapasan, gangguan reproduksi, multiple myeloma, dan iritasi kulit.

3. Ammonia, Formaldehyde, Sodium Lauryl Sulphate, D-limonene, dan Sodium Hypochlorite

Keempat bahan kimia ini banyak digunakan sebagai bahan dasar pada desinfektan, pengilap perabotan kayu, pelembut pakaian, dan sabun pencuci piring atau baju. Paparan bahan kimia ini dapat memicu gejala iritasi, seperti mata gatal dan berair, serangan asma, hidung tersumbat, ruam kemerahan pada kulit, serta bersin-bersin.

4. Bisphenol dan Perfluoroalkyl

Bahan kimia ini banyak ditemukan sebagai bahan pelapis kaleng logam atau kemasan makanan. Dampak paparan bahan ini bagi tubuh, akan menimbulkan reaksi yang sama seperti estrogen. Bahan ini dapat mempengaruhi masa pubertas, mengurangi kesuburan, meningkatkan lemak tubuh, serta mempengaruhi sistem saraf dan kekebalan tubuh anak.

5. Perchlorate

Bahan kimia yang biasanya digunakan dalam kemasan makanan kering ini dapat memengaruhi perkembangan otak awal dan mengganggu fungsi kelenjar tiroid.

5. Nitrat dan Nitrit

Nitrat dan nitrit sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Keduanya banyak ditemukan dalam daging olahan. Paparan kedua bahan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon tiroid dalam tubuh si kecil.

6. Formalin dan turunannya

Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama bahan kimia satu ini. Formalin merupakan bahan pengawet yang banyak digunakan pada produk-produk berbasis air. Tujuannya, untuk menghambat pertumbuhan jamur pada produk-produk tersebut.

Sudah menjadi rahasia umum jika formalin atau formaldehida merupakan bahan kimia yang bersifat karsinogen. Paparan bahan ini dapat memicu sel kanker, reaksi alergi, dan iritasi kulit

Bahan ini banyak digunakan pada produk dengan kandungan konsentrasi yang lebih tinggi dari resin urea-formaldehida (UF). Pengawet ini dapat ditemukan pada serat kayu furnitur jenis MDF (pressed wood medium density). Serat kayu ini biasanya digunakan untuk pembuatan gorden, lemari, permukaan depan laci, produk pembersih dan kecantikan, komponen lem atau perekat, bahkan juga ditemukan pada beberapa merek tisu basah bayi.

Cara Mengurangi Paparan Bahan Kimia yang Membahayakan Kesehatan Anak

pexels.com

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan di rumah untuk mengurangi paparan bahan kimia dan menjaga kesehatan anak:

  • Untuk menghindari paparan bahan kimia dalam makanan, usahakan agar keluarga Anda selalu mengonsumsi makanan segar.
  • Dalam menyajikan makanan, gunakan wadah kaca atau wadah dari bahan stainless steel.
  • Bila menghangatkan makanan menggunakan microwave, hindari penggunaan plastik.
  • Hindari penggunaan plastik daur ulang dalam kondisi apa
  • Selalu bersihkan buah dan sayur di bawah aliran air ketika hendak diolah atau disajikan.
  • Kurangi pemberian daging olahan pada si kecil.
  • Pilih perabotan rumah dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.
  • Kurangi paparan bahan kimia dengan memilih peralatan mandi, sabun cuci baju, sabun cuci piring, dan pembersih ruangan dari bahan organik.
  • Biasakan si kecil untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta sehabis memegang mainannya.
  • Demi kesehatan anak, pilih dengan hati-hati setiap perabotan, produk perawatan, maupun makanan yang hendak Anda beli, ya, Bunda.

    Exit mobile version