Manajemen waktu merupakan hal penting yang perlu diperhatikan sejak kecil. Pasalnya, kepandaian dalam mengatur waktu tidak akan muncul ketika dewasa apabila anak terbiasa hidup secara serampangan dan tidak memperhatikan keteraturan dalam berbagai hal. Pandai mengatur waktu pun dapat membantu anak meraih kesuksesan di masa mendatang.
Agar lebih mudah, mari ikuti langkah berikut untuk mengajarkan anak manajemen waktu sejak dini.
Ajak si kecil terbiasa menyusun jadwal harian dan melakukannya sesuai jadwal
Langkah pertama, Bunda dapat mengajak si kecil untuk membuat jadwal harian. Bila usia anak masih di bawah 10 tahun, alangkah lebih baik bila bentuk jadwal dibuat semenarik mungkin dan sederhana.
Misalnya dengan membuat gambar dari setiap aktivitas yang akan dilakukan hari itu dan ditempelkan pada dinding, lengkap dengan kapan serta berapa lama aktivitas tersebut akan dilakukan. Semakin menarik dan sederhana, anak akan semakin mudah memahaminya dan tertarik untuk melihat.
Ketika jadwal harian sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah memastikan anak melakukan apa yang sudah terjadwalkan. Jangan sampai bolos meskipun hanya hal kecil berupa mandi, bermain, atau bahkan makan. Hal ini baik dilakukan agar anak mengerti tanggung jawab sejak dini di balik pembuatan jadwal tersebut.
Berikan pilihan dan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil
Pintar dalam manajemen waktu berarti anak harus mengerti mana yang menjadi prioritas yang harus didahulukan dan mana kegiatan yang tidak terlalu penting. Untuk mengajarkannya, Bunda dapat memberikan tawaran pilihan pada kegiatan anak.
Misal, anak harus belajar akan tetapi di waktu bersamaan teman-temannya datang untuk mengajak bermain. Saat itulah, Bunda dapat menawarkan pilihan serta memberikan arahan akan konsekuensi dari setiap pilihan.
Ketika anak memilih belajar maka tugas rumah dapat selesai lebih cepat, ilmu pun bertambah dan anak lebih siap menghadapi pelajaran esok hari. Sementara jika bermain, bisa jadi anak kelelahan dan tugas terlupakan. Alhasil besok akan keteteran dan mendapat hukuman dari guru atau nilai kurang memuaskan lantaran tidak mengerjakan tugas.
Ajak anak untuk memikirkan mana yang akan menjadi prioritasnya dengan mempertimbangkan segala konsekuensi di balik semua pilihan yang akan diambil.
Ukur waktu dari setiap kegiatan yang dilakukan anak
Biasakan anak mengukur waktu dari setiap kegiatan yang akan dilakukan agar tidak kebablasan dan akibatnya banyak agenda terlupakan. Bunda pun dapat duduk tenang dan hanya mengawasi tanpa harus berteriak untuk mengingatkan waktu pada si kecil ketika anak sudah terlatih dalam manajemen waktu.
Caranya, Bunda dapat memberikan pertanyaan, ‘sampai pukul berapa’ setiap kali anak akan beraktivitas. Contoh, ketika hendak bermain ke rumah teman, tanyakan, ‘sampai jam berapa kamu bermain nanti?”
Anak pasti akan berpikir terlebih dahulu untuk menjawab. Ketika bermain dia akan mengukur waktu dengan sendirinya dan selesai tepat waktu.
Disiplinkan anak untuk melakukan semua yang diagendakan secara konsisten
Pandai mengukur waktu maupun menentukan prioritas dari setiap kegiatan yang hendak dilakukan, ternyata masih kurang dalam mengajarkan manajemen waktu pada si kecil. Terpenting dari semuanya ialah disiplin dalam menjalankan setiap agenda yang sudah terjadwal. Pastikan si kecil melakukannya tepat waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
Ketika si kecil melalaikan salah satu pekerjaan, maka biarkan anak menerima konsekuensinya. Misal, terlalu asyik bermain bersama teman hingga lupa mengerjakan tugas rumah yang akan dikumpulkan besok. Saat itu terjadi, Bunda harus menahan diri untuk tidak membantu mengerjakannya. Biarkan anak tahu akibat yang ditanggung esok di sekolah dan mengerti dengan sendiri betapa pentingnya disiplin dalam manajemen waktu.
Tentu, anak tidak akan mau melakukan empat hal di atas tanpa ada contoh dari anda. Maka, Bunda sebagai orang tua pun harus menunjukkan kepandaian dalam mengatur waktu.
Nah, itulah empat langkah yang bisa Bunda lakukan untuk membiasakan manajemen waktu sejak dini pada anak. Semoga bermanfaat.