Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Game

Kebiasaan baru orang tua masa kini adalah dengan mudahnya menyediakan perangkat game untuk anak-anaknya, baik yang berupa playstation (PS), smartphone, ataupun komputer. Harapannya, tentu agar anak tidak rewel dan tidak mengganggu aktivitas dan kesibukan orang tua.

Jika dilihat dari sisi anak, tindakan orang tua tersebut akan membuat anak merasa kurang dipedulikan. Jadi, tidak heran jika banyak di antara mereka yang akhirnya menjadikan game sebagai teman karib untuk mengisi kekosongan waktunya. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan anak menjadi kecanduan game, hingga pada akhirnya akan berdampak pada melemahnya tingkat kecerdasan intelektual ataupun kecerdasan emosi anak.

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi anak yang kecanduan game? Berikut beberapa tips untuk Anda.

  1. Berikan waktu luang dan perhatian pada anak.
Kecanduan Game

Source: Flickr

Bagaimanapun, kedekatan antara orang tua dengan anak akan sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Jika Anda memiliki kesibukan di luar, usahakan tetap meluangkan waktu untuk anak meski hanya beberapa jam setiap harinya. Anda bisa menggunakan waktu yang sempit tersebut untuk melakukan pendekatan secara emosi dengan anak Anda. Sesekali, Anda bisa menemaninya belajar dan bermain.

  1. Sejatinya, dunia anak adalah dunia bermain.

Source: Pixabay

Bermain bagi anak, tidak hanya sebagai pengisi waktu luang dan pemuas kesenangan, melainkan juga penting untuk merangsang respons anak terhadap sesuatu. Respons inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Utamanya yang berkenaan dengan perkembangan saraf motorik, perkembangan bahasa, perkembangan emosi dan sosial anak, serta perkembangan kognitif dan kecerdasan intelektual anak.

Jadi, sebisa mungkin Anda bisa memberi anak dengan permainan yang mengandung unsur edukasi, dan bukan permainan yang mengandung adegan kekerasan atau yang lainnya.

Untuk Anak dalam rentang usia 1-6 tahun, usahakan mainan yang Anda beri pada anak adalah mainan yang mampu mengasah ketangkasan, dan koordinasi otot-otot tubuh dan kaki anak. Hal ini penting bagi proses metabolisme tubuh anak. Berikan pula mainan-mainan yang mampu mengasah kreativitas anak dan kecerdasan kognitif anak. Pasalnya, pada masa inilah otak anak tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat (periode emas atau golden age).

  1. Memang, permainan modern tidak sepenuhnya salah dan negatif.

Source: Pixabay

Bagaimanapun juga, bermain adalah bagian dari belajar. Dengan permainan modern ini anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru. Hanya saja, terlalu fokus dan berlama-lama dengan permainan jenis ini juga tidak terlalu baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Seperti yang kita tahu, ciri khas utama dari permainan ini adalah kurangnya pola gerak dan komunikasi. Kurangnya gerak akan mengakibatkan anak rentan terhadap gangguan kesehatan. Seperti gangguan pada mata, gangguan pada metabolisme tubuh, dan bahkan gangguan terhadap aktivitas otak. Sementara itu, kurangnya komunikasi akan berdampak proses sosialisasi anak, serta kemampuan berbahasa anak.

Jadi, sebagai orang tua, Anda harus bijak dan tegas dalam membatasi waktu anak dalam bermain game ini.

  1. Tanamkan pemahaman keagamaan pada anak.

Source: Flickr

Dengan kecerdasan spiritual yang terbentuk dengan baik, anak tidak akan semata-mata memandang segala sesuatu karena rasa takutnya pada Anda, melainkan karena kesadaran yang tinggi dari dalam diri anak tersebut.

  1. Beri anak kesibukan lain.

Source: Pixabay

Hal ini akan mengalihkan waktu anak untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya dengan mengikutkan anak les musik, les balet, atau kegiatan-kegiatan positif lainnya.

  1. Beri sanksi ringan kepada anak jika dia melupakan tanggung jawabnya hanya karena kecanduan game.

Source: Public Domain Pictures

Dengan cara ini, selain Anda bisa mengontrol waktu anak dalam bermain game. Anda juga melatih kedisiplinan anak dalam menjalankan tugas dan aturan yang Anda terapkan.

Demikian, beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam mengatasi anak yang tengah kecanduan game. Selamat mencoba!

Exit mobile version