Kenali Karakter Anak Usia Early Childhood Agar Tidak Salah Mendidik

Memahami anak di usia dini alias early childhood memang susah-susah gampang. Anak memiliki dunianya sendiri yang terkadang tidak mudah untuk Anda pahami. Namun, sebagai orang tua, Anda tentu tidak bisa abai begitu saja. Untuk itu, mari kenali karakter anak usia early childhood agar tidak salah mendidik.

Memiliki rasa ingin tahu yang besar

Memiliki rasa ingin tahu yang besar – Flickr.com

Anak-anak yang tergolong dalam rentang usia early childhood memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar. Hal itu ditunjukkan dengan seringnya mereka merasa kagum dan takjub terhadap sesuatu yang dilihat, diraba, dirasa, dan didengarnya. Jika bayi menunjukkan keingintahuan mereka dengan selalu berusaha memasukkan apa pun ke dalam mulut, anak-anak usia dini akan mengekspresikannya dengan bertanya.

Anda pasti pernah memperhatikan perubahan ekspresi pada anak-anak saat mereka mendengar atau melihat sesuatu yang baru. Kedua mata mereka biasanya akan membulat dan mulutnya akan sedikit terbuka. Kemudian, mereka akan menatap Anda dan berkata, “apa itu?”

Jangan pernah bosan menjelaskan kepada si kecil mengenai apa yang ingin mereka ketahui. Sekalipun Anda tidak dapat memberikan jawaban yang sebenarnya, berilah pengertian dengan bijak. Agar tidak monoton dan merangsang logika anak, Anda juga sebaiknya menciptakan komunikasi dua arah. Artinya, Anda tidak harus terus menerus menjadi pihak yang menjelaskan. Sesekali, cobalah kembalikan pertanyaan kepada si kecil dan buat diskusi yang menyenangkan.

Menjadi pribadi dengan sikap egosentris – Flickr.com

Salah satu karakter anak usia early childhood yang juga sangat menonjol adalah sikap egosentris yang dimiliki. Secara bahasa kata ‘ego’ berarti aku, dan ‘sentris’ berarti pusat. Jadi jelas, egosentris ada si kecil berarti segala sesuatunya berpusat pada dirinya.

Hal ini sangat lumrah terjadi, sehingga Anda pun harus memakluminya. Anak belum mampu berpikir lebih jauh mengenai hal-hal dai sudut pandang yang berbeda. Segala hal yang terjadi haruslah sesuai dengan apa yang dia pahami dan inginkan.

Tugas Anda sebagai orang tua adalah untuk memberi pengertian. Ketika anak menunjukkan sikap egosentris, Anda tidak perlu serta-merta memenuhi keinginannya. Hindari juga untuk serta-merta menegurnya dengan keras.

Alih-alih yang seperti itu, Anda harus bisa bersabar dan memberi pengertian. Buat anak menjadi sadar dengan sikap dan tutur kata yang lembut. Ajak si kecil untuk perlahan-lahan mencoba memahami sesuatu dari sudut pandang yang berbeda melalui diskusi.

Mempunyai daya konsentrasi dengan rentang pendek – Pixnio.com

Sudah sewajarnya jika perhatian anak mudah teralihkan. Karakter anak usia early childhood memang memiliki daya konsentrasi yang pendek. Fokus mereka tidak akan lama terhadap hal-hak yang sudah tidak lagi menarik perhatiannya.

Sebagai orang tua, hal ini perlu Anda sikapi dengan bijak. Karena karakter anak usia early childhood adalah berkeingintahuan yang besar dan berdaya konsentrasi rendah, pastikan Anda selalu membuat hal-hal yang bersifat positif menjadi menarik di mata si kecil. Rangsang terus keingintahuan anak terhadap hal-hal yang positif. Dengan demikian, karena belum terpuaskan rasa ingin tahunya, anak akan menganggapnya sebagai hal yang menarik.

Periode terbaik untuk memaksimalkan potensi belajar – Wikimedia.org

Ada penjelasan logis mengapa anak usia dini sering disebut golden age. Pada rentang usia dini, anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Termasuk pula pada aspek perkembangan otak. Maka dari itu, jangan sia-siakan usia emas ini begitu saja. Berikan stimulasi yang tepat untuk dapat mengoptimalkan potensi si kecil.

Itulah beberapa karakter anak usia early childhood secara umum yang ditunjukkan si kecil. Mari belajar memahami si kecil dan kawal perkembangannya dengan baik! J

Exit mobile version