Tak bisa dimungkiri bahwa pendidikan agama merupakan salah satu pendidikan terpenting yang perlu untuk diajarkan. Bagaimana pun, pendidikan keagamaan berperan untuk mengarahkan kehidupan seseorang agar bisa menjalani perannya sebagai makhluk Tuhan. Baik itu dalam hubungan transendental antara manusia dan Tuhan, maupun hubungan horizontal antara sesama manusia dan alam.
Karenanya, pendidikan ini wajib untuk ditanamkan dalam diri anak sejak dini. Orang tua perlu mengenalkan dan mengajarkan nilai-nilai agama sejak dini, mengingat masa ini (masa 0-5 tahun) adalah masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam proses penanaman nilai-nilai agama ini, seringnya, para orang tua juga akan dihadapkan pada situasi ketika anak bertanya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyan seperti “Tuhan itu seperti apa?”, “Tuhan ada di mana?”, dan “mengapa kita harus menyembah Tuhan?”, acapkali dilontarkan oleh anak yang memang tengah diselimuti rasa ingin tahu yang tinggi.
Tak berhenti di situ, orang tua pun harus berhati-hati dalam menjawabnya. Karena tak jarang, jawaban yang diberikan orang tua, juga memunculkan pertanyaan kritis baru dari mereka. Untuk itulah, selain membutuhkan bekal pengetahuan yang cukup, dibutuhkan pula sebuah trik khusus agar orang tua bisa memberi penjelasan yang logis dan edukatif.
Nah, berikut hal yang harus Anda lakukan ketika anak bertanya tentang Tuhan.
Hindari Kata-Kata yang Bisa Bermakna Ambigu bagi Anak
Pemakaian kata-kata yang digunakan oleh orang tua dalam memberi penjelasan, akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman anak. Dan jika tidak diluruskan, bisa jadi hal tersebut justru akan menyesatkan pemahaman si anak yang tengah membangun konsep ketuhanan dalam dirinya. Sebisa mungkin, selain menggunakan kata yang mudah dimengerti, gunakan pula kata-kata yang tidak berpotensi menimbulkan ambigu.
Misalnya, ketika anak bertanya tentang Tuhan ada di mana, orang tua jangan lantas menjawab bahwa Tuhan ada di atas langit. Karena jawaban tersebut bisa jadi akan menimbulkan pemahaman bahwa Tuhan posisinya sangat jauh dengan manusia yang ada di bumi. Pun jangan lantas menjawab bahwa Tuhan ada di mana-mana, karena jawaban ini juga akan menimbulkan pemahaman bahwa Tuhan itu lebih dari satu.
Beri pemahaman pada anak, bahwa Tuhan sangat dekat dengan kita, bahkan ada di setiap hati manusia yang percaya terhadap-Nya, termasuk juga di hati sang anak. Dan karenanya, Tuhan akan selalu bersama dengan si anak, di mana pun dan kapan pun.
Ajak Anak untuk Berpikir Retoris
Selain memberi penjelasan dengan kata-kata yang tepat, alangkah baiknya jika Anda juga mengajak anak untuk berpikir retoris. Hal ini penting, untuk mengasah logika berpikir si anak. Misalnya, ketika anak bertanya “mengapa Tuhan tidak bisa dilihat?”
Jika orang tua menjawab karena Tuhan sifatnya ghaib, tentu hal tersebut justru akan menimbulkan persepsi bahwa Tuhan bisa disamakan dengan malaikat, jin, atau bahkan peri-peri yang acapkali ada dalam imajinasi anak.
Jawablah dengan mengajak anak untuk berpikir, misalnya dengan menggunakan simulasi tangan. Ketika kita melihat tangan, tentu akan tampak ruas atau garis tangan, bukan? Nah, coba dekatkan tangan sedekat-dekatnya dengan mata anak. Maka, ruas atau garis tersebut tidak akan lagi terlihat namun tetap ada. Begitulah juga dengan Tuhan. Tuhan ada dan sangat dekat dengan manusia.
Atau, ajaklah anak untuk melihat langit. Kemudian, beri penjelasan bahwa langit yang luas dan besar ini hanyalah sebagian dari kuasa Tuhan, yang di luar batas kemampuan manusia. Bahkan, ujung langit pun manusia tidak bisa melihatnya. Lantas, bagaimana manusia bisa melihat dzat yang menciptakannya?
Jawablah dengan Tegas namun Tetap Penuh Kelembutan
Hal lain yang juga harus Anda lakukan ketika anak bertanya tentang Tuhan, adalah pemberian jawaban yang tegas namun tetap penuh kelembutan. Usahakan ketika menjawab pertanyaan anak, Anda tidak lagi terbata-bata atau tampak ragu. Jangan pula terlalu mengintimidasi atau memaksakan pemahaman dengan gaya otoriter.
Nah, itulah hal-hal yang harus Anda lakukan ketika anak bertanya tentang Tuhan. Semoga bermanfaat.