Seberapa sering Anda berpikir bahwa les anak prasekolahitu perlu?
Ditambah, kenyataan bahwa tempat les menjamur di mana-mana. Dari deretan ruko kecil dekat perumahan, sampai salah satu sudut pusat perbelanjaan favorit Anda! Jenis les yang ditawarkan juga beragam. Les anak prasekolah paling dasar misalnya calistung atau pendidikan agama (mengaji atau sekolah minggu). Selain itu, ada pula les yang bertujuan mengasah keterampilan anak dalam suatu bidang, seperti melukis, robotik, musik, olahraga, dan bahasa asing.
Adalah tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk merangsang kecerdasan anak sejak dini. Bermain menjadi cara mudah bagi orang tua dalam mengetahui kecerdasan majemuk mana yang paling diminati anak. Sebagai contoh, mengajak anak playdate dengan anak sahabat Anda yang sebaya bisa melatih kemampuan anak berinteraksi. Bernyanyi bersama-sama sambil menari mengasah kecerdasan kinestetik dan musik si kecil.
Tentu saja tidak cukup satu atau dua kali stimulus untuk menentukan mana yang paling si kecil minati. Konsistensi dan pengulangan wajib dilakukan. Itulah mengapa, sekalipun ia menunjukkan ketertarikan pada suatu bidang, Anda harus memastikan kembali apakah ia sungguh membutuhkan les tersebut.Atau mungkin itu hanya sekadar ambisi Anda karena belum kesampaian mewujudkan “cita-cita” di masa kecil?
Tanyakan ini Pada Diri Sendiri
sumber : m.bukalapak.com
Nah, sebelum Anda sampai pada keputusan perlu tidaknya les anak prasekolah,coba ajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri.
Apa tujuan sesungguhnya anak ikut les?
sumber : bimbelgurulesprivat.com
Apabila tujuan anak ikut les supaya ia lebih aktif dan banyak gerak, ketimbang hanya bermain gadget di rumah, mengapa Anda tidak mengajak anak lebih sering bermain di luar? Coba dengan mengajak anak olahraga pagi ke car free day, mengunjungi taman kota, atau bermain sepeda setiap sore.
Bagaimana respons anak saat di tempat les?
sumber : kaaffah.xyz
Biasanya, pengelola kursus menyediakan trial atau uji coba sebelum Anda mendaftarkan anak les di tempat tersebut. Manfaatkan kesempatan itu untuk mengamati bagaimana respons anak selama menjalani trial. Apakah ia tampak excited atau happy? Atau ia lekas bosan? Bisakah ia mengikuti instruksi yang diberikan?
Apakah benar les dilakukan untuk mengisi waktu luang anak?
sumber : solusibuattack.com
Les anakprasekolahbukanlah solusi instan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam suatu hal. Keterlibatan orang tua jauh lebih penting agar anak termotivasi untuk mengasah keterampilan yang sudah ia kuasai.
Jangan ikutkan anak les semata karena Anda tidak sempat mengajarinya. Kecuali, memang les tersebut perlu karena Anda tidak menguasai bidang tersebut, seperti mengaji, robotik, musik, menari tradisional, balet, dst. Oleh karena itu, cermati pula jadwal les anak ya. Usahakan tetap berimbang antara jadwal les dengan rutinitas harian lainnya, sehingga ia tetap bisa bermain dan beristirahat cukup.
Bagaimana dengan kesiapan anak?
sumber : liputanbanten.co.id
Cek kembali kesiapan anak sebelum Anda merasa ia membutuhkan les. Mulai dari usia, minat, kemampuan yang sudah dikuasai anak, serta kemampuan ia memahami instruksi. Sebagai contoh, les yang berbau akademik lebih cocok jika ia sudah menginjak kelas sekolah dasar. Les keterampilan bermusik, seni, atau olahraga tepat jika dimulai pada usia 3- 5 tahun. Tentunya ini disesuaikan pula dengan minat si kecil ya. Itulah mengapa Anda harus memperkenalkan anak pada semua hal, agar Anda bisa mengetahui anak tertarik pada bidang apa.
Satu hal yang tak kalah penting adalah bagaimana Anda bisa bersikap bijak saat memilih les anak prasekolah. Selalu pantau pula bagaimana kebutuhan tumbuh kembang anak, yang pastinya berbeda satu sama lain. Dengan berpijak pada hal-hal tersebut, kini Anda dapat memutuskan mana yang terbaik bagi si buah hati.
