Inilah 5 Permainan Tradisional untuk Melatih Kecerdasan Interpersonal Anak

Setiap orang tua pasti ingin anaknya cerdas. Pasalnya, kecerdasan adalah bekal untuk kehidupan anak di masa mendatang. Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kemampuan yang bisa dimiliki semua anak. Namun, orang tua harus sering melatih kecerdasan interpersonal anak agar mengakar di dalam dirinya.

Anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi, biasanya cepat memahami perasaan, gerak, dan perubahan sikap orang lain. Anak tersebut pandai berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah mendapatkan teman baru.

Lalu, bagaimana cara melatih kecerdasan interpersonal anak? Banyak cara yang bisa Anda lakukan, salah satunya melalui permainan tradisional. Berikut ini 5 jenis permainan tradisional untuk melatih kecerdasan interpersonal anak.

Source - anakbawangsolo

Source – anakbawangsolo

Generasi 90-an pasti tidak asing dengan permainan cublak-cublak suweng. Sebelum dunia memasuki era digital, banyak anak yang gemar memainkannya.

Satu orang anak berbaring dalam posisi telungkup seraya menutup matanya. Sementara anak-anak lain menyanyikan lagu “Cublak-Cublak Suweng” sambil bergiliran memindahkan batu ke telapak tangan.

Ketika lagu selesai, batu tersebut harus sudah disembunyikan di salah satu telapak tangan anak. Nah, anak yang ditutup matanya mesti menebak tempat batu itu. Jika salah tebak, si anak harus menelungkup lagi.

Melihat cara bermainnya, cublak-cublak suweng dapat mengasah kerja sama anak-anak saat menyembunyikan batu. Selain itu, motorik halus anak akan terasah sehingga mudah beradaptasi dengan teman-temannya.

Source – galeripenjas

Galah asin merupakan permainan tradisional dari Jawa. Nama lainnya adalah gobak sodor. Jumlah pemain gobak sodor antara 3-5 orang.

Area bermain gobak sodor bentuknya bujur sangkar. Dalam bujur sangkar itu terdapat beberapa penjaga. Tugasnya, yaitu mencegah lawan main supaya tidak menerobos ke arena bujur sangkar. Itulah sebabnya, setiap tim harus memiliki pemimpin. Tujuannya agar tim bisa bekerja sama dengan baik.

Jika ada pelanggaran aturan dari satu anggota saja, timnya pasti kalah. Pasalnya, taktik yang sudah direncanakan cenderung berantakan. Saat inilah kecerdasan interpersonal anak mulai berperan. Anak harus mencari penyelesaian masalah tanpa menyakiti perasaan teman-temannya.

Source – djarumbeasiswaplus

Beberapa anak berbaris sambil memegang pundak teman di depannya. Tidak lama kemudian, datang dua anak lagi dan meneruskan barisan itu sampai panjang. Mereka berputar melewati dua penjaga yang saling menautkan jemarinya. Sembari mengelilingi, mereka pun bernyanyi “Ular Naga Panjang”.

Itulah gambaran permainan ular naga panjang yang mengajarkan anak tentang kerja sama dan kekompakan. Melalui permainan ini, anak pun akan merasakan indahnya persahabatan dan kebersamaan. Berawal dari sini, kecerdasan interpersonal anak mulai menajam. Kelak ketika dewasa, anak akan menjadi pribadi yang empati terhadap orang lain.

Source – Medias

Permainan benteng biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Jumlah pemainnya tidak dibatasi, tetapi harus terdiri dari dua kelompok. Masing-masing kelompok memiliki “benteng” dari batu, dinding, kayu, atau bambu. Tugas semua anggota tim adalah menjaga bentengnya supaya tidak tersentuh lawan.

Kerja sama anak sangat diperlukan dalam permainan ini. Semunya mesti berbagi tugas, ada yang mengawasi lawan, beberapa menjaga bentengnya. Karena itu, permainan benteng dinilai mampu melatih kecerdasan interpersonal anak.

Source – masirul

Anda ingin anak memiliki kecerdasan beragam? Cobalah mengasahnya lewat permainan engklek. Ada empat jenis kecerdasan yang berkembang, yaitu kinestetik, intrapersonal, naturalis, dan interpersonal.

Khusus kecerdasan interpersonal, anak akan terlatih untuk berkomunikasi, negosiasi, dan bersikap simpati. Selain itu, jiwa kompetisi ikut terpacu sehingga terbentuk pribadi yang mudah bersosialisasi dengan lingkungannya.

Itulah lima permainan tradisional yang bisa melatih kecerdasan interpersonal anak. Meskipun teknologi semakin canggih, tidak ada salahnya mengenalkan ragam permainan tradisional kepada anak. Minim risiko dan bisa dilakukan di mana pun, inilah kelebihan permainan tradisional.

 

Exit mobile version