Anak balita tentu selalu menjadi tantangan bagi orang tua untuk mendidik mereka, apalagi ketik mendidik si kecil agar menjadi disiplin. Balita sendiri selalu ingin bebas melakukan hal yang ingin dilakukan sesuka hati-nya dan jika tidak di-ikuti, maka sang balita bisa menangis maupun berteriak hingga mendapatkan apa yang di-inginkan oleh balita tersebut.
Sebagai orang tua, banyak cara yang dilakukan oleh mereka, ada yang sabar, ada yang marah-marah, bahkan ada juga yang melakukan tindakan seperti membentak, memukul, atau mencubit.
Tetapi sebagai orang tua harus ingat, karena jika cara mendisiplinkan anak kita, adalah hal yang salah, maka anak bisa semakin nakal dan membangkang kepada orang tua, dan daripada kita memakai kekerasan fisik, lebih baik coba pakai cara yang halus dan mungkin lebih ampuh, berikut tips untuk mendidik anak balita agar disiplin dari kecil, dan tentu saja hal ini harus diperhatikan untuk setiap orang tua.
-
Konsisten
Menurut WebMD, Claire Lerner yang merupakan spesialis perkembangan anak, memaparkan bahwa sejak usia dua sampai tiga tahun anak-anak mereka bekerja keras untuk mengerti bagaimana perilaku mereka bisa mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka. Lerner sendiri mengatakan bahwa pola asuh yang diterapkan secara rutin dan konsisten dapat membuat anak merasa lebih aman dan terlindungi. Anak juga tahu apa yang di-inginkan oleh orang tua dan bisa bersikap lebih tenang jika orang tua mulai berbicara.
Sebagai contoh, jika Anda mengatakan “jangan meludah” saat sang anak bermain ludah, mungkin ke-esokan hari-nya anak Anda tetap akan meludah, dan jika Anda kembali mengatakan “jangan meludah” dan Anda mengulangi hal tersebut beberapa kali, maka anak Anda akan mengerti dan tidak akan kembali meludah, tetapi yang Anda harus ingat, anda harus menggunakan nada yang lebih tenang agar anak Anda tidak terasa terancam dan malah membangkang kepada Anda.
Konsistensi juga dibutuhkan dalam mendidik balita menjadi disiplin, karena jika Anda tidak konsisten, maka anak Anda akan merasa bingung, jika hari ini Anda mengijinkan anak anda bermain di kamar mandi, dan esok hari-nya anda melarangnya, maka hal ini akan membuat pikiran di otak anak Anda akan bercampur dan anak Anda akan bingung untuk mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh, dan hal itu akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan sang anak.
Ingat! Anda harus melakukan hal ini berkali-kali hingga anak Anda mengerti dengan apa yang Anda katakan, dan anak Anda akan bisa mengerti hal tersebut dan tidak akan melakukannya kembali.
-
Kenali Pemincu Tantrum Anak Anda
Tantrum adalah hal yang lumrah untuk setiap anak, dan sebagai orang tua, Anda harus mengetahui apa yang membuat anak Anda tantrum dan rewel. Kebanyakan memang anak akan memiliki emosi yang berlebih ketika dirinya merasa lapar atau mengantuk, dan lebih baik bagi Anda untuk menghindari mengajarkan disiplin pada anak pada saat tersebut.
Jika Anda ingin mengajari anak Anda waktu yang tepat untuk tidur, pastikan kita juga berada di jam tidur malam, dan jangan membawa anak tersebut jalan-jalan ketika sedang jam tidur.
Anda juga harus kerja sama dengan anak Anda jika ingin proses mengajar berjalan dengan lancar, dan jika anak Anda masih tantrum, maka kita bisa merayu-nya dengan memberikan barang favorit anak kita atau makanan favorit-nya sampai suasana hati-nya lebih baik, dan jika Anda sudah melakukan hal tersebut, maka Anda bisa mulai kembali melatih sang anak agar mengerti apa yang Anda inginkan, dan jangan lupa juga untuk memberikan pujian kepada si kecil agar dirinya mendapatkan energi positif setelah apa yang dirinya lakukan bersama Anda.
Jika anak Anda tantrum, Anda juga tidak boleh langsung memarahi anak Anda, karena itu akan membuat anak Anda akan menangis menjadi-jadi, anda harus tetap sabar dan mencoba merayu anak Anda, karena jika anda memarahi anak Anda, tidak mungkin anak Anda akan menangis lebih kencang dari sebelum-nya, hal ini memang sulit, tetapi kita sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh yang lebih baik kepada anak kita jika kita ingin mendidik mereka dari usia kecil.
-
Pahami Pola Pikir Anak
Sambil Anda mendidik anak Anda, Anda juga harus mengerti tentang pola pikir anak Anda, memang kita sangat mudah kesal saat melihat anak kita membuat seisi rumah berantakan atau dengan tangisannya yang tidak berhenti, dan tentu saja hal itu bisa membuat Anda pusing.
Tetapi kita harus mengetahui bahwa pola piker kita dan anak kita tentu saja berbeda, bagi anak kita, mungkin membereskan mainan adalah hal favoritnya, tetapi untuk minum air sangatlah sulit, maka Anda harus mengetahui bahwa tindakan favorit anak kita adalah membereskan mainan, dan kita harus mengubah hal yang dirinya tidak sukai menjadi favorit bagi dirinya.
Jika sang anak tidak mau minum, coba berikan contoh bagi anak kita bahwa minum itu sangat menyegarkan dan bisa memberikan kesehatan bagi kita, dengan begitu, sang anak akan terbiasa dengan hal tersebut dan terbiasa melakukan hal tersebut, dan jangan lupa, Anda harus tetap memuji sang anak setelah sang anak melakukan hal tersebut.
Anak kita memiliki pola pikir yang harus kita mengerti, dengan hal tersebut bisa membuat kita mengetahui apa yang di-inginkan oleh anak kita maupun yang tidak disukai, dan setelah mengetahui hal tersebut, kita bisa pelan-pelan merubah hal yang tidak disukai-nya menjadi hal yang disukai oleh anak kita tersebut, dan itu akan sangat membantu kita untuk mendisiplinkan anak kita agar dapat berkembang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
-
Lingkungan Yang Tepat
Usia balita, adalah usia yang sangat merepotkan karena rasa ingin tahu dan penasaran untuk menjelajahi dunia baru bagi sang anak, dan untuk hal tersebut, kita harus menghindari godaan yang membuyarkan konsentrasi sang anak, seperti jika kita sedang mengajarkan anak, maka hindari gadget dan barang lain-nya.
TV, Handphone, Tablet, maupun barang lain-nya bisa mengganggu proses pembelajaran anak balita, hal ini tentu saja mengganggu terutama ketika Anda sedang mengajarkan anak anda, kemudian ada gambar atau video di perangkat elektronik Anda yang lebih menarik, maka anak Anda akan mengalihkan perhatian-nya kepada hal tersebut, dan tentu saja lebih baik bagi kita untuk memberikan buku atau mainan lain-nya agar dapat merangsang kemampuan motorik dan sensorik anak kita dari dini.
Menurut Rex Forehand, Heinz, dan Rowena Ansbacher, orang tua sangat perlu menciptakan suasana kondusif jika mereka ingin mendidik anak mereka, terutama ketika sang anak mulai membantah, membangkang, orang tua tidak boleh menghukum sang anak tetapi harus mengalihkan perhatian anak ke aktivitas lain agar sang anak tidak makin membangkan maupun membantah orang tua.