Mengajarkan Anak Mengalah

Mengajarkan Anak Mengalah

 

Dari sekian banyak nilai-nilai kebaikan yang diajarkan kepada anak, ternyata ada yang cukup sering terlewatkan oleh orangtua. Yakni mengajarkan anak untuk mengalah. Pada masa anak-anak, seringkali mereka mengalami perkelahian akibat tidak ada yang mau mengalah untuk gantian bermain atau berbagi makanan.

Dengan mengalah, anak akan menjadi seseorang yang mau berbagi dan menghargai orang yang di sekitar. Sikap mengalah juga bisa menyelamatkan anak dari sebuah konflik yang membahayakan dirinya. Yuk, terapkan cara ini supaya anak bisa belajar mengalah!

 

Beri pemahaman sederhana

 

Via Freepik

 

Apa itu mengalah? Kebanyakan anak akan sulit memahami konsep ini tanpa penjelasan yang baik. Maka, pilihlah kalimat sederhana dan positif. Bila perlu, beri contoh kasus di kehidupan sehari-hari. Singkatnya, mengalah dapat diartikan juga sebagai sikap berbagi. Jika anak berebutan komik dengan temannya, mintalah ia untuk mengalah dan membiarkan temannya membaca terlebih dulu. Ia tidak akan rugi, selagi menunggu temannya membaca, ia bisa melakukan kegiatan lain.

Di sini juga anak akan paham akan sikap berbagi barang yang sama tanpa mengurangi kesenangan yang ia dapatkan. Anda pun bisa menekankan kalau mengalah itu bukan berarti kalah. Melainkan kita mengalah karena kita berjiwa besar dan menghargai sesama.

 

Proses pengajaran yang menyenangkan

 

Anak-anak cenderung menyukai hal yang menyenangkan dan menyerap banyak informasi dari hal tersebut. Maka mama papa dapat menyelipkan pengajaran tentang mengalah pada hal-hal yang menyenangkan.

Misalnya ketika sedang bermain bersama keluarga besar atau saat berdiskusi bersama mama papa. Proses pengajaran juga dapat dikamuflase melalui role playing atau tontonan edukasi anak.

 

Jadi contoh yang baik

 

Manfaatkan peran anak sebagai peniru yang ulung dalam proses pembelajaran. Berikan contoh yang baik kalau orangtuanya juga bisa bersikap mengalah. Lakukan saja meski kegiatan tersebut terdengar sepele. Misalnya salah satu orangtua mengalah untuk mandi terakhir ketika pulang kerja. Orangtua juga bisa menunjukkan sikap mengalah di jalanan untuk mendahulukan ambulans yang membawa orang sakit.

 

Beri pujian

 

Via Freepik

 

Ketika anak sudah paham akan konsep mengalah, biasanya mereka mulai mencoba menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Jika perilaku mereka dirasa sudah tepat, mama papa perlu memberinya pujian. Dengan demikian si kecil akan merasa semakin dihargai dan yakin kalau sikapnya sudah tepat.

Beri pujian sederhana dengan pelukan hangat, kecupan, atau kata-kata positif yang menunjukkan bahwa Anda bangga atas perilakunya.

 

Beri batasan

 

Mama papa, Anda juga perlu ingat kalau sikap mengalah itu bisa jadi pedang bermata dua. Apabila anak terlalu ekstrim menerapkan sikap mengalah, maka besar potensi mereka menjadi korban bully atau diremehkan oleh teman-temannya. Ia pun akan kesulitan meraih cita-citanya.

Maka, berikan batasan akan hal-hal apa saja yang anak boleh mengalah dan tidak. Jangan sampai anak mengalah dan kehilangan hak-haknya. Anak boleh mengalah kepada mereka yang sedang dalam keadaan darurat. Seperti misalnya mendahulukan lansia dalam antrian dan sebagainya. Anak juga boleh mengalah saat bermain dengan catatan anak tetap mendapatkan sesi bermain berikutnya atau ganti dengan kegiatan lain. Sedangkan anak tidak boleh mengalah kepada suatu hal yang sifatnya di luar norma sosial dan merampas hak-haknya.

Sebagai catatan tambahan, sikap mengalah ini juga harus dibarengi dengan keikhlasan anak sehingga mereka tidak menjadi larut dalam kesedihan. Orangtua juga sebaiknya tidak terobsesi untuk meminta anak selalu mengalah pada setiap kesempatan. Oh ya, proses mengajarkan anak untuk mengalah baiknya dimulai pada usia 3-4 tahun di mana anak-anak sudah memiliki rasa empati.

Exit mobile version