Memperkenalkan beragam cabang olahraga kepada sang buah hati bahkan sebelum mereka mengenal abjad dan belajar membaca, telah menjadi kecenderungan orang tua masa kini. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, sebab semakin banyak orang tua yang menyadari bahwa dengan mencintai olahraga, anak-anak mereka kelak akan tumbuh dengan keterampilan yang mumpuni di segala aspek kehidupan.
Keterampilan tersebut menurut Laurie Zelinger, seorang psikolog anak asal Amerika, meliputi kedisiplinan, pandai memotivasi diri sendiri, berpegang teguh pada komitmen, dan yang tak kalah pentingnya adalah mampu bersikap kooperatif di setiap situasi.
Tak sedikit para orang tua yang kemudian mencari cara untuk membuat buah hati mereka bisa mencintai olahraga. Biasanya, ketika sang anak sudah mulai tertarik terhadap salah satu cabang olahraga tertentu, para orang tua ini akan memberikan dukungan penuh kepada buah hati mereka untuk menggelutinya. Jika sudah begini, tugas orang tua selanjutnya adalah menemukan cara yang paling tepat untuk mengasah bakat anak yang sudah terlanjur mencintai olahraga.
Mengasah Bakat Olahraga Anak Sejak Dini
Sebagai orang tua, Anda memiliki tanggung jawab penuh untuk mengawasi segala aktivitas anak di luar pendidikan formal yang mereka tempuh. Jika aktivitas tersebut adalah menggeluti olahraga tertentu, harus dipastikan bahwa anak Anda tidak akan merasa terbebani. Mengasah bakat anak di bidang olahraga sejak usia dini memang dibutuhkan disiplin yang tinggi dalam berlatih, namun itu tak berarti menjadikannya sebuah rutinitas yang harus dilakukan setiap hari.
Tanpa membuatnya terkesan sebagai sebuah pekerjaan rutin yang membosankan, melainkan aktivitas yang menyenangkan, begini cara mengasah bakat anak di bidang olahraga:
1. Berlatih Perlu, tapi Melakukan Hal-Hal seperti ini juga Penting
Jika anak Anda sudah menemukan bakat dan minat terhadap salah satu cabang olahraga, jangan hanya dijadikan sebuah kegemaran. Biasanya, mereka yang mencintai olahraga juga menyukai kompetisi sehingga tidak sedikit yang kemudian bercita-cita menjadi seorang atlet profesional agar mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengikuti sejumlah kejuaraan.
Berlatih keras memang menjadi kunci agar bakat yang telah dimiliki dapat menghasilkan prestasi. Namun, hal tersebut bukan satu-satunya formula untuk meraih kesuksesan di dunia olahraga. Anak Anda juga membutuhkan beragam referensi yang bisa didapatkan dari menonton pertandingan olahraga yang diminati, mengidolakan atlet yang bisa menjadi panutan, termasuk pula dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi yang dapat mendukung akselerasi prestasi mereka.
2. Tidak Ada Salahnya Mencoba Olahraga Lain meski sudah Menekuni Olahraga Tertentu
Sebagian orang tua telah memperkenalkan berbagai cabang olahraga kepada sang buah hati sejak mereka masih balita. Berlatih terus-menerus hanya pada satu cabang olahraga, tentu akan membuat mereka bosan. Berikan kesempatan kepada anak Anda untuk melakukan aktivitas fisik selain olahraga yang mereka minati. Misalnya, anak Anda yang telah menemukan minat dan bakatnya pada cabang olahraga basket, sah-sah saja jika sesekali ingin bermain voli dengan teman-temannya. Sama halnya dengan olahraga basket, bermain voli pun mengandalkan kerja sama dan kekompakan sebuah tim.
3. Menyinergikan Bakat, Pelatih, Klub, dan Dukungan Orang tua
Mengasah bakat di bidang olahraga berarti berkomitmen pada kerja keras dan totalitas. Totalitas di sini berarti ada sinergi antara bakat sang anak dengan pelatih bertangan dingin yang mampu memoles talenta-talenta muda.
Itu sebabnya, para orang tua juga harus selektif memasukkan anak Anda ke dalam sebuah klub olahraga yang dinilai paling tepat untuk mengembangkan potensi mereka. Setelah ketiganya terpenuhi, maka dukungan Anda sebagai orang tua pun dibutuhkan dalam bentuk doa, motivasi, dan pemenuhan fasilitas yang mendukung bakat mereka.
Orang tua semestinya sadar bahwa seiring berjalannya waktu, anak Anda juga akan mengalami kejenuhan. Jika olahraga dipaksakan sebagai prioritas utama, bukan tidak mungkin hal tersebut justru akan menghalangi perkembangan bakat yang ingin mereka tekuni. Pekerjaan rumah orang tua adalah memberikan alternatif kegiatan sebagai selingan yang menghibur karena anak-anak memang mudah sekali merasa bosan. Kegiatan yang dimaksud bisa berbentuk apa saja tanpa membuat sang anak kehilangan fokus terhadap minat dan bakat yang sudah telanjur diminati.