Mengasah Kepekaan Sosial Anak Lewat Permainan

Usia dini merupakan fase seorang anak mulai antusias dan kritis dengan segala hal yang ada di sekitarnya, yang juga menjadi titik tolak pembentukan kepribadian anak. Menanamkan nilai-nilai dan segala hal baik idealnya dilakukan ketika anak berada di usia ini, termasuk mengasah kepekaan sosial anak.

Karena anak-anak di usia dini identik dengan bermain, maka cara paling efektif untuk mengasah kepekaan sosialnya ialah lewat permainan. Berikut beberapa di antaranya :

Bermain Peran

Mengasah Kepekaan Sosial

Sumber : appletreebsd.com

Permainan dilakukan secara berkelompok. Masing-masing memerankan tokoh dengan kekhasan tertentu, misalnya sebagai polisi, dokter, atau guru. Lewat permainan ini anak mengimitasi bagaimana peran-peran tersebut di masyarakat. Seorang polisi  sebagai pengayom dan pelindung, dokter yang menolong orang sakit, serta guru yang mengajarkan banyak hal. Proses mengimitasi ini mengasah kepekaan sosial anak akan profesi-profesi yang ada di sekitarnya.

Permainan Petak Umpet

Sumber : gelut.com

Pada permainan petak umpet, semakin banyak yang ikut bermain akan semakin seru. Karena dilakukan oleh banyak orang, maka anak belajar berinteraksi dengan sebayanya. Anak juga diuji kemampuannya dalam berhitung, siapa yang kalah diharuskan untuk menghitung selama pemain lain bersembunyi.

Kegiatan mencari ataupun sembunyi akan mengasah kepekaan sosial anak. Si pencari harus teliti dan peka mengamati setiap gerak-gerik pemain lain dan pandai menganalisa tempat-tempat yang bisa dijadikan untuk bersembunyi. Sedangkan untuk yang bersembunyi harus peka terhadap lingkungan agar mendapatkan tempat yang sulit untuk ditemukan namun juga tidak terlalu jauh dari teman-temannya.

Permainan Gobak Sodor

Sumber : candimetafora.blogspot.com

Pada permainan gobak sodor, pemain dibagi menjadi dua tim. Masing-masing tim bergiliran untuk berjaga. Kekompakan sangat diperlukan untuk memenangkan permainan ini. Kepekaan sosial anak diasah ketika harus saling menjaga satu sama lain agar tidak terkena oleh tim lawan, pun ketika ada teman satu tim yang kurang lincah berlari menghindari kejaran anggota tim lawan.

Permainan Cublak-cublak Suweng

Sumber : budayajawa.id

Permainan cublak-cublak suweng dilakukan oleh 3 – 8 orang, satu orang mendapat bagian menebak atau mencari suweng yang disembunyikan pemain lain. Dari permainan ini anak belajar ketelitian, kerjasama dan kerukunan.

Permainan Boneka Kertas

Sumber : youtube.com

Permainan boneka kertas mungkin sudah jarang dijumpai saat ini. Permainan yang murah namun benar-benar mengasah kepekaan sosial. Bisa dimainkan sendiri atau bersama beberapa pemain lain. Setiap pemain membuat skenario cerita untuk boneka kertas yang dimilikinya. Sejak boneka itu bangun tidur hingga kembali tidur. Jika ada pemain lain maka biasanya diceritakan bahwa mereka bertetangga dan melakukan aktivitas layaknya bersama tetangga. Masing-masing memiliki perabotan mini layaknya di rumah sebenarnya.

Permainan “Masak-masakan”

Sumber : dunia-anak.com

Seperti juga permainan boneka, pada masanya permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak perempuan. Tidak menggunakan alat masak betulan, hanya dibuat dari bahan-bahan sederhana yang dapat ditemukan di rumah. Permainan dilakukan bersama beberapa teman agar lebih mengasyikkan. Jika masih ingin terus main, maka keesokan harinya sepulang sekolah mereka akan melanjutkan main. Permainan ini menunjukkan bagaimana seorang anak bersosialisasi dengan teman-temannya dan dapat bermain dengan rukun.

Permainan Benteng

Sumber : youtube.com

Permainan ini sangat baik dimainkan oleh anak-anak karena banyak mengandung nilai-nilai  yang tentu mengasah kepekaan sosial anak. Permainan dimainkan oleh 4-6 orang, terbagi menjadi 2 tim. Masing-masing tim memilih tempat yang dijadikan sebagai markas dalam bentuk benteng atau tiang. Cara bermainnya ialah dengan menyentuh benteng lawan dan meneriakkan tanda kemenangan.

Permainan ini melatih kemampuan berkomunikasi dan mengatur strategi, sarat akan kerjasama dan gotong-royong, juga membangun jiwa kepemimpinan.

Berteman, bekerja sama, dan saling berkomunikasi akan membuat anak-anak guyub dengan sebayanya. Ketiga hal tadi banyak terdapat dalam permainan-permainan tradisional, yang secara tidak langsung membantu mengasah kepekaan sosial anak. Permainan-permainan tadi juga membuat anak bergerak, bersosialisasi dengan sesamanya dan sedikit demi sedikit melepaskan mereka dari kecanduan gawai pintar.

Exit mobile version