Mengasuh Anak Introvert Tanpa Harus Memaksakan

Mengasuh Anak Introvert Tanpa Harus Memaksakan

 

Kepribadian sosial manusia terbagi atas 2 tipe, yaitu ekstrovert dan introvert. Perbedaan yang paling terlihat jelas dari keduanya adalah kaum ekstrovert gemar berinteraksi dengan banyak orang, sedangkan kaum introvert lebih suka menyendiri. Tidak ada yang salah dengan kedua tipe kepribadian ini. Semuanya ada kelebihan dan kekurangan. Tapi sayangnya ada lebih banyak persepsi buruk tentang orang yang introvert.

Hal ini juga berlaku pada anak-anak. Anak yang introvert kerap dicap sebagai pemalu atau bahkan anti sosial. Padahal kenyataannya anak-anak yang introvert mampu bersosialisasi dengan baik layaknya ekstrovert. Hanya saja mereka tidak bisa terlalu lama menghabiskan energi dengan orang lain. Bagaimana jika anak Anda introvert? Ini dia beberapa cara menghadapi dan membesarkan anak introvert!

 

Tetap ajarkan sosialisasi

 

Anak yang memiliki kepribadian introvert cenderung menghabiskan banyak waktu sendirian. Mungkin orangtua merasa khawatir, takutnya malah berlarut keasyikan sendiri hingga menjadi anti sosial. Oleh karena itu, Anda tetap perlu mengajarkan mereka untuk bersosialisasi terutama dengan teman sebayanya.

Misalnya dengan melibatkannya pada kegiatan keluarga besar, bermain di tempat umum, dan bersikap santun. Jika anak sedang asyik bermain dan belajar bersama temannya, jangan buru-buru memaksanya pulang.

 

Biarkan anak mulai pembicaraan

 

Saat energi anak introvert sudah habis, mereka akan sangat malas untuk berbicara. Biasanya justru lebih banyak pembicaraan di dalam otaknya sendiri. Jadi, jangan paksa mereka untuk berbicara terlebih dulu. Katakan saja pada mereka, kalau Anda akan mendengarkan keluh kesah si buah hati kapan saja ketika mereka juga sudah siap untuk bercerita.

Namun jika anak Anda masih kesulitan memulai pembicaraan, ajarkan mereka untuk mengekspresikannya melalui tulisan atau gambar. Cara ini mampu mencegah anak jadi stres akibat meredam emosi terlalu lama.

 

Beri waktu me time

 

Via Freepik

Layaknya orang dewasa, anak introvert juga butuh me time. Bentuknya sangat sederhana seperti mengerjakan sesuatu di kamarnya sendirian atau bermain bersama hewan peliharaan. Tidak perlu keluar rumah sendiri dan membuat orangtua was-was.

Anda bisa membuat perjanjian dengannya tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk me time dan tidak diganggu orang. Dengan demikian, jadwal kegiatan anak lainnya tidak terganggu dan kedisiplinan tidak dikorbankan.

 

Dukung hobi anak

 

Kebanyakan anak yang introvert menyukai hobi yang berkaitan dengan kesenian dan yang dapat dilakukan sendirian. Cari tahu hobi si kecil dan beri dukungan penuh terhadapnya. Dukungan tersebut dapat membuat anak lebih merasa percaya diri, bahagia, dan membuatnya terjerumus ke hal-hal yang kurang baik.

 

Tidak memaksa anak berinteraksi terlalu lama

 

Ada kalanya kita turut mengajak anak untuk bertemu orang banyak. Sebut saja seperti acara kumpul keluarga. Namun, Anda harus ingat kalau anak yang introvert ini tidak bisa berlama-lama berinteraksi. Jadi, jangan memaksanya dan berharap si kecil nyaman selama pertemuan tersebut. Bila perlu, Anda juga bisa meminta pemahaman dari orang di sekitar untuk membiarkan si kecil beristirahat.

 

Yakinkan anak kalau mereka tidak sendiri

 

Via Freepik

 

Apabila lingkup pertemanan anak didominasi dengan anak extrovert, bukan tidak mungkin mereka akan mulai merasa ada yang berbeda. Tugas Anda di sini adalah menyakinkan anak kalau kepribadian introvert itu tidak salah. Hanya cara menjalani keseharian yang berbeda dengan anak extrovert. Lalu, yakinkan kalau mereka tidak sendiri. Sebutkan tokoh-tokoh terkenal yang introvert juga dan kegiatan apa yang biasanya dilakukan oleh orang-orang tersebut.

Akhir kata, anak-anak yang memiliki kepribadian introvert memang membutuhkan lebih banyak waktu sendirian. Mama dan papa tidak perlu khawatir atau malah memaksanya beralih jadi anak yang ekstrovert.

 

Exit mobile version