Mengatasi Rasa Minder Pada Anak

Source - pixabay

Rasa minder biasa dialami anak ketika memasuki lingkungan baru seperti sekolah atau tempat les. Dalam jangka pendek, rasa minder akan membuat anak kesulitan bergaul dan beradapatasi dengan lingkungannya.

Dalam jangka panjang, rasa minder dapat membuat anak kesulitan untuk menunjukan bakat dan potensinya. Saat anak menghadapi masalah ini, orang tua harus ikut berperan untuk mengatasi rasa minder tersebut.

Beberapa cara di bawah ini dapat digunakan orang tua untuk membantu anak mengatasi rasa minder.

 

1. Motivasi

Source -pixabay

Source -pixabay

 

Rasa minder bisa saja disebabkan kurangnya dukungan dari lingkungan terhadap aktivitasnya. Orang tua bisa memulai motivasi dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh terkenal atau menceritakan kisah orang-orang terdekat yang berhasil mencapai sebuah keberhasilan.

Misalnya menceritakan kisah teman Anda yang semula seorang pemalu di depan kelas kemudian saat mengatasi rasa takut, dirinya berhasil menjadi seorang public speaker. Cerita-cerita seperti itu akan membangkitkan rasa percaya diri secara perlahan.

 

2. Pancing untuk berkarya atau beraktivitas

 

Umumnya orang tua dapat melihat bakat si buah hati sejak usia 3-4 tahun. Di usia tersebut dirinya sudah menunjukan minat pada bidang tertentu, misalnya menggambar atau berolahraga.

Pancinglah anak untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan minatnya. Misalnya jika anak suka menggambar, berikanlah buku gambar dan biarkan dirinya menggambar setiap hari.

 

3. Beri apresiasi

Source – pixabay

 

Berikanlah apresiasi atau pujian ketika anak menunjukan keberaniannya atau aktivitas yang positif. Misalnya ketika dirinya berani berbicara di depan orang banyak atau menyelesaikan sebuah gambar. Pujian atas hasil kerja atau aktivitasnya dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.

 

4. Melatih kemampuan bicara

 

Ketika memasuki lingkungan baru, sangat penting bagi anak untuk dapat berkomunikasi dengan teman sebayanya. Melatih kemampuannya berbicara dapat Anda lakukan di rumah setiap hari.

Jika sang anak belum memiliki teman di sekolahnya, doronglah untuk mempraktikkan hasil latihan berbicara di rumah. Ketika sudah mulai berani berkomunikasi dengan teman sebayanya, lambat laun anak akan berani mengutarakan pendapatnya di depan banyak orang. Latihan berkomunikasi sangat membantu untuk mengatasi rasa minder.

 

5. Hindari pemberian predikat atau labeling

Source – pixabay

 

Mungkin bagi orang dewasa, adalah hal yang lumrah ketika kita menyebut seorang anak yang kurang percaya diri dengan sebutan ‘si pendiam’ atau ‘si pemalu’. Namun, banyak pakar menyarankan agar menghindari pemberian label kepada anak kecil, karena pada dasarnya tidak ada anak yang ingin disebut pemalu.

Jika pemberian predikat atau labeling ini diteruskan begitu saja, maka sebutan tersebut akan tertanam dalam kepalanya dan memberi cap pada dirinya sendiri dengan sebutan ‘pemalu’. Situasi tersebut akan menghambat perkembangannya dan memperburuk rasa minder pada anak.

 

6. Ajak ke acara-acara yang mempertemukannya dengan banyak orang

 

Untuk melatih kemampuannya berinteraksi dan menjalin relasi, maka sang anak harus sering bertemu dengan banyak orang. Interaksi yang terjadi selama di tempat tersebut akan menumbuh rasa percaya diri anak untuk berkomunikasi dan bertemu teman baru.

Jika anak telah percaya diri saat berinteraksi dengan orang di sekitarnya, perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan dan secara perlahan sifat mindernya akan memudar.

Itulah enam langkah yang dapat digunakan orang tua untuk mengatasi rasa malu pada anak. Untuk mengubah sifat minder pada anak tidak dapat dilakukan semalam. Seperti menanam pohon, perlu adanya proses berkelanjutan dalam waktu cukup lama untuk mengubah rasa minder. Orang tua juga dituntut sabar selama proses tersebut.

Perlu dicatat, mengatasi rasa minder pada anak bukan sekadar membantunya berkomunikasi atau berteman, tetapi juga untuk mengeksplorasi bakat serta potensinya.

Exit mobile version