Mengenal RUM, Cara Cerdas Menilai Pemberian Obat pada Anak

g2.dcdn.lt

Setiap Ayah dan Bunda pasti menginginkan sang buah hati lekas sembuh ketika terserang penyakit. Tidak sedikit anak yang segera diberikan obat yang biasa diminum oleh orang tuanya ketika sakit. Padahal pemberian obat pada anak tidaklah sama dengan memberikan obat yang biasa diminum oleh orang dewasa.

Perilaku pemberian obat pada anak tanpa tahu dosis yang tepat merupakan salah satu contoh penggunaan obat yang tidak rasional. Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan lebih dari setengah obat yang diresepkan, diberikan, dan dijual secara tidak tepat. Sebagai tambahan, lebih dari setengah pasien juga diperkirakan keliru dalam mengonsumsi obat.

Mengenal Rational Use of Medicine

pemberian obat pada anak

images.parents.mdpcdn.com

Ayah dan Bunda zaman now mungkin tidak asing dengan istilah Rational Use of Medicine atau disingkat dengan RUM. Meskipun demikian sering terjadi kesalahpahaman pada orang tua dalam menerapkan RUM untuk menilai pemberian obat pada anak.

Sebagian orang tua mungkin menganggap RUM berarti menunda pemberian obat pada anak yang sakit selama mungkin. RUM bahkan diartikan sebagai tidak menggunakan obat sama sekali dan membiarkan daya tahan tubuh anak yang menyembuhkan penyakit.

Padahal menurut WHO, rational use of medicine memiliki arti pasien menerima pengobatan:

Bagaimana menilai pemberian obat pada anak yang tepat?

structuralmed.com

Secara alami tubuh anak telah memiliki mekanisme untuk mempertahankan dan menyembuhkan diri dari penyakit. Akan tetapi, hal ini tidak berarti suatu tindakan pengobatan adalah hal yang berlebihan atau bahkan sia-sia.

Menjadi orang tua yang anti terhadap obat karena merupakan hal yang tidak tepat. Hal penting yang perlu Bunda pahami adalah bagaimana mengetahui apakah pemberian obat pada anak tepat atau tidak. Nah, prinsip-prinsip RUM ini yang perlu Bunda pakai.

Berdasarkan Modul Penggunaan Obat Rasional yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2011, ada 5 hal yang perlu Bunda perhatikan untuk mengetahui ketepatan pemberian obat pada anak. Nah, berikut ini 5 TEPAT dalam menilai pemberian obat pada anak

Tepat indikasi

mekheochamcon.com

Setiap kondisi penyakit memiliki spektrum terapi yang sempit. Artinya adalah tidak ada satu terapi yang dapat mengatasi banyak penyakit sekaligus.

Sebagai contoh pada penggunaan antibiotik. Obat ini bekerja secara spesifik untuk melawan bakteri. Oleh sebab itu, terapi menggunakan antibiotik hanya digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Anak yang menderita flu tentu tidak perlu diberikan antibiotik karena penyakit ini disebabkan oleh virus. Antibiotik hanya diberikan bila sudah tegak diagnosis dokter bahwa penyebab penyakitnya adalah bakteri.

Tepat pemilihan obat

content.presspage.com

Obat dipilih berdasarkan efek terapi yang sesuai dengan kondisi penyakit dan dengan mempertimbangkan rasio manfaat dengan risiko. Sebagai contoh pada kasus anak demam, pilihan pertama obat yang diberikan adalah parasetamol. Obat ini merupakan obat yang paling aman di antara golongan antipiretik lainnya.

Tepat dosis

caraharian.com

Dosis merupakan takaran yang menentukan apakah obat memiliki efek terapi yang efektif atau berisiko menimbulkan efek samping. Obat yang diresepkan dokter harus diminum sesuai dosis yang diberikan. Bila Bunda membeli obat yang dijual bebas maka informasi mengenai cara pemakaian dan peringatan harus dibaca baik-baik.

Tepat cara pemberian

img1.topsante.com

Pemberian obat yang benar meliputi tiga hal yaitu cara diberikan kepada anak, frekuensi atau interval waktu pemberian, dan lama pemberian. Tepat cara pemberian obat akan mengurangi kemungkinan penggunaan obat yang salah.

Tepat informasi

adoptionnetwork.com

Pasien memiliki hak atas segala informasi terapi yang diberikan kepadanya. Bunda memiliki kewajiban untuk menggali semua informasi dari dokter anak. Dengan demikian, Bunda dapat terus memantau perkembangan kesembuhan anak setelah diberikan obat.

Dengan menggunakan 5 Tepat di atas, Bunda dapat menilai kerasionalan obat yang diberikan kepada anak. Dengan demikian, pemberian obat akan memiliki efek optimal dengan risiko efek samping yang minimal.

Exit mobile version