Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) memang sangat penting bagi anak. Ketiganya merupakan tonggak dari proses belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, adalah kunci sukses dalam pendidikan dan kehidupan yang lebih luas.
Namun, beberapa orang masih meyakini dan beranggapan—bahkan menjadi polemik— bahwa keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, tidak terlalu baik jika diterapkan sejak dini pada anak. Menurut mereka, yang dikhawatirkan adalah anak akan mudah stres karena mendapat tekanan yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini memunculkan pertanyaan, perlukah mengajarkan anak membaca sejak dini?
Faktanya, mengasah keterampilan ini sejak dini tidak sepenuhnya salah. Selama kita paham bahwa keterampilan-keterampilan tersebut harus dikenalkan dan diajarkan dengan cara-cara yang tepat.
Tentu, kemampuan membaca, menulis, dan berhitung tidak akan muncul dengan sendirinya dalam diri anak. Karenanya, dibutuhkan cara yang tepat untuk mulai memperkenalkan anak pada kegiatan belajar membaca, menulis, dan berhitung ini. Diperlukan stimulasi yang tepat agar anak mampu menerima pelajaran yang diberikan tanpa harus terbebani dengan perasaan tertekan atau takut.
Belajar Membaca
Untuk mengajari anak membaca, Anda bisa mengawalinya dengan sering-sering mengajak anak untuk melihat gambar. Ini adalah bentuk paling sederhana dari kegiatan membaca yang cocok diterapkan untuk anak usia 3-5 tahun. Di rentang usia ini, anak telah tertarik untuk membaca gambar, dan simbol-simbol yang ada di sekitar mereka. Karenanya, pada usia ini, buku yang cocok bagi anak adalah buku yang dominan dengan gambar-gambar dan simbol-simbol yang menarik.
Selanjutnya, di rentang usia 4-6 tahun, Anda sudah bisa mulai mengenalkan huruf pada anak. Kemudian, proses belajar membaca ini dilanjutkan dengan latihan membaca dengan pola. Jadi, ketika menginjak usia 5-7 tahun, anak sudah fasih membaca. Setelahnya, tinggal bagaimana kita sebagai orang tua fokus untuk menanamkan kebiasaan membaca pada diri anak sejak dini.
Baca juga: cara seru mengajari anak membaca.
Belajar Menulis
Sejatinya, menulis adalah aktivitas yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan saraf motorik anak. Karenanya, jauh sebelum anak belajar untuk menulis, anak sudah dibiasakan dengan kegiatan yang mampu mengasah perkembangan saraf motorik halus dan kasar anak, seperti menjumput, menggunting, dan menempel. Melalui aktivitas-aktivitas inilah, kekuatan otot tangan dan jari-jari anak akan dilatih sebagai bekal penting bagi anak untuk memasuki tahap perkembangan selanjutnya, yaitu belajar menulis.
Belajar Berhitung
Selama ini, banyak orang yang menganggap bahwa pelajaran berhitung (matematika) adalah pelajaran yang susah untuk dipahami. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan matematika pada anak usia dini?
Sebagai langkah awal untuk mengenalkan angka pada anak, Anda bisa memulainya dengan cara mengajak anak untuk mengenal satuan benda. Jadi, terlebih dulu anak harus paham bahwa satu itu untuk satu benda. Ajak anak untuk membagikan satu benda untuk satu orang, atau satu benda untuk satu wadah. Dalam kegiatan ini Anda bisa menggunakan congklak.
Baru setelah itu, tepatnya ketika anak menginjak usia 3-6 tahun, kenalkan anak dengan angka-angka beserta simbol-simbolnya. Setelah anak paham dengan angka 1-10, kita mulai bisa mengajari anak untuk berhitung dengan menggunakan jari-jari tangannya. Di saat seperti ini, alangkah baiknya jika didukung pula oleh adanya buku-buku khusus anak belajar berhitung. Adanya buku ini akan membantu anak belajar berhitung dengan lebih terpola, dan anak-anak juga bisa belajar untuk menuliskan angka-angka.
Sembari melewati proses tersebut, Anda juga bisa mengenalkan angka-angka baru, seperti angka belasan, dan seterusnya. Jika anak sudah paham betul, ajak anak untuk belajar berhitung tingkat lanjut. Di sini Anda bisa menggunakan bantuan sempoa.
Itulah beberapa cara untuk mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada anak usia dini. Satu hal penting yang harus Anda ingat adalah setiap anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda. Jadi, jangan pernah samakan anak Anda dengan anak lain, dan jangan paksa anak untuk belajar di luar batas kemampuannya.
All comments (3)
Tips Mengatasi Anak yang Tidak Suka Makan Sayur dan Pemilih - APPLE TREE PRESCHOOL BSD
[…] anak usia 3-5 tahun, sudah bisa mencerna informasi dengan baik. Tidak ada salahnya kalau Anda memberikan masukan berupa […]
Replymarisa octaria
anak saya sudahbisa mengeja walapun agak lambat cuma blum bisa membaca dari ejaan yg di baca alias belum bisa merangkaikannya. gimana cara mengajari yg efektif […] Read Moreanak saya sudahbisa mengeja walapun agak lambat cuma blum bisa membaca dari ejaan yg di baca alias belum bisa merangkaikannya. gimana cara mengajari yg efektif dxn mudah bagi anak utk menangkap pelajaran membaca Read Less
Replyarsy
artikel bagus, sangat bermanfaat. terimakasih. saya juga ada artikel lain : http://news.unair.ac.id/2018/10/31/scolfest-2018-ajak-anak-asah-kreativitas-dengan-lomba-gambar-dan-warnai/
Reply