Setelah kasus hepatitis akut misterius, kini para orangtua di Indonesia kembali dihantui perasaan was-was akibat merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak. Penyakit gagal ginjal bukanlah penyakit yang mudah disembuhkan. Pasiennya perlu melakukan cuci darah secara rutin untuk menggantikan kinerja ginjal. Parahnya lagi, kasus gagal ginjal akut pada anak ini sudah mencatat angka kematian.
Penyebab utama yang dicurigai para peneliti hingga saat ini adalah obat sirup berbahaya. Obat sirup berbahaya untuk anak yang dimaksud ini adalah obat sirup yang mengandung EG (Etilen Glikol) dalam jumlah melebih ambang batas.
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan BPOM untuk menelusuri kasus ini. Berikut adalah hasil temuan dari BPOM:
Obat yang aman berdasarkan data registrasi BPOM
BPOM telah memeriksa kembali data registrasi obat sirup di Indonesia tanpa pengujian karena tidak memang tidak mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. Obat tersebut juga tidak mengandung zat pelarut tambahan seperti Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin. Totalnya ada 133 obat sirup dan semua dinyatakan aman untuk dikonsumsi sesuai anjuran.
BPOM terkait obat sirup berbahaya yang diminum pasien gagal ginjal akut
BPOM juga telah melakukan penelitian lebih lanjut terhadap obat-obat sirup yang ada di rumah para pasien gagal ginjal akut misterius. Setidaknya ada 102 obat sirup yang dikumpulkan dan 33 di antaranya masih menunggu proses pengkajian. Sejauh ini ditemukan 5 obat sirup yang terbukti tidak aman karena mengandung Etilen Glikol di ambang batas aman. Per tanggal 20 Oktober 2022, obat sirup berbahaya tersebut sudah resmi dilarang oleh BPOM untuk digunakan.
Putusan Kemenkes
Pada pemberitaan nasional dan internasional, obat sirup berbahaya inilah dugaan terbesar penyebab munculnya penyakit gagal ginjal akut pada anak. Namun, Kemenkes dan BPOM belum bisa memutuskan apakah kejadian di Indonesia benar disebabkan oleh obat sirup berbahaya semata atau ada kaitannya dengan faktor lain.
Dugaan faktor lainnya yang memicu kemunculan gagal ginjal akut pada anak ini adalah infeksi virus, infeksi bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in childer (MIS-C) atau yang biasa dikenal sebagai sindrom peradangan multisistem pasca Covid-19.
Terlepas dari dugaan sementara, kelima obat sirup berbahaya tersebut sudah ditarik dari peredaran karena terbukti membahayakan konsumen dengan kandungan EG yang berlebihan.
Anak terlanjur minum obat sirup berbahaya, harus bagaimana?
Via Freepik
Sebelum berita tentang obat sirup berbahaya tersebut tayang dan izin edarnya dicabut, mungkin ada anak Anda atau anak di lingkungan sekitar ada yang terlanjur meminumnya. Anda perlu tenang terlebih dulu. Lakukan observasi terlebih dulu pada kondisi anak.
Gejala gangguan ginjal akut yang paling terlihat adalah lemas, susah buang air kecil atau intensitasnya berkurang, dan banyak tidur. Apabila tidak ada tanda-tanda gejala tersebut pada anak, Anda boleh tenang. Namun, tetap beri asupan cairan yang cukup agar sisa-sisa obat bisa terbawa keluar bersama urine. Jika anak mengalami gejala tersebut, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Saat ini juga pemerintah telah mengimport obat dari Singapura, Australia, dan Jepang untuk mengatasi gangguan yang disebabkan obat sirup berbahaya tersebut.
Indonesia sendiri dilaporkan telah mendapatkan banyak kasus gagal ginjal akut, bahkan sudah melebihi kasus di Gambia dan Nigeria yang lebih dulu mendeteksi fenomena ini. Sebagai orangtua, lebih berhati-hati dan cermati obat yang akan diberikan pada anak dan ikuti aturan pemakaian sesuai anjuran produsen atau dokter. Tidak perlu panik, tetap waspada dan salam sehat!