Seperti yang kita ketahui, olahraga adalah kegiatan yang dibutuhkan manusia pada berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Namun, olahraga untuk balita tak bisa disamakan dengan olahraga untuk usia-usia setelahnya. Seperti apakah olahraga untuk balita yang disarankan para ahli? Simak info selengkapnya di bawah ini.
Manfaat Olahraga untuk Balita
Secara umum ada banyak manfaat yang didapatkan lewat olahraga seperti yang berikut ini.
Berkaitan dengan tubuh:
- Berkurangnya risiko kegemukan.
- Meningkatnya kebugaran kardiovaskular.
- Kesehatan pertumbuhan tulang dan otot.
Berkaitan dengan kepribadian:
- Meningkatnya rasa percaya diri.
- Meningkatnya rasa tanggungjawab dan komitmen.
- Meningkatnya jiwa kepemimpinan, dan
- Meningkatnya kemampuan kerjasama.
Akan tetapi, sebaiknya Anda perlu jeli, karena justru olahraga ini bisa jadi kontra-produktif bagi anak. Mengapa begitu?
Menurut pernyataan Allston Stubbs M.D, seorang ahli ortopedi di Wake Forest University Baptist Medical Center, Winston-Salem, bahwa dia mendapati kian banyak remaja dan pra-remaja mengalami cedera akibat beban berlebihan yang serius dibandingkan sebelumnya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) di Amerika Serikat bahwa lebih dari 3,5 juta anak di bawah usia 14 tahun menerima perawatan medis karena cedera olahraga setiap tahunnya.
Jadi, Olahraga Apa yang Cocok bagi Balita Anda?
Intinya, olahraga untuk balita hendaknya lebih menekankan pada keaktifan, mencoba hal-hal baru, dan juga kesenangan. Wujudnya ada dalam pilihan kegiatan-kegiatan sederhana seperti:
- Berjalan dan berlari
- Lempar dan tangkap (bola, tongkat, dll.)
- Menari dan senam
- Berenang
Mengapa sesederhana itu? Berikut ini beberapa penjelasannya:
- Secara mental mereka masih belum siap terlibat dalam olahraga tim. “Akademi Pediatri Amerika” menyarankan bahwa olahraga tim hanya tepat untuk anak pasca-balita. Balita masih memiliki rentang perhatian yang sempit sehingga mereka mudah terkejut. Selain itu mereka belum mampu mencerna banyak informasi, termasuk perintah untuk mematuhi aturan-aturan olahraga yang dinilainya rumit. Bila dipaksakan akan menimbulkan hal yang tidak baik. Sering kali bisa kita lihat di antara mereka justru lebih banyak menikmati bermain sendiri,
- Olahraga untuk balita tidak ditujukan untuk berkompetisi. Kompetisi belum saatnya diperkenalkan pada fase ini dan dapat berakibat kurang baik bagi perkembangan kejiwaannya.
- Kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas adalah olahraga yang sifatnya rendah risiko benturan. Tubuh balita masih rentan untuk menghadapi olahraga yang lebih serius.
Rambu-Rambu Penting dalam Olahraga untuk Balita
Berikut ini beberapa rambu yang tak boleh dikesampingkan, yaitu:
- Jangan Terlalu Menuntut
Menerjunkan balita Anda lebih awal pada suatu jenis olahraga belum tentu membuatnya menjadi anak yang lebih unggul dan menekuni olahraga tersebut dibanding anak lainnya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak yang lebih awal melakukan suatu jenis olahraga justru tidak lebih memungkinkan melanjutkannya pada tingkat sekolah menengah dibanding anak yang tidak.
- Hindari Kompetisi
Pada fase ini, kompetisi justru akan membuat anak stres. Tetaplah mengajak anak bermain dengan mengutamakan kesenangan, tanpa memedulikan menang dan kalah atau teknik yang benar dan salah.
- Istirahatlah dan Bervariasi
Olahraga untuk balita tak harus selalu dilakukan sepanjang waktu. Cobalah terapkan selama beberapa bulan atau setahun saja, setelahnya Anda bisa mencoba hal lainnya. Ingatlah bahwa variasi dan mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan kreativitas anak.
Belakangan ini kian banyak kelas-kelas olahraga untuk balita. Hal tersebut secara umum memang baik, tapi ingatlah rambu-rambunya. Olahraga untuk balita bukan bertujuan untuk mencetak atlet unggulan. Lagi pula, anak bukanlah sarana untuk menjawab ambisi orang tua, bukan?