Dunia PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) zaman sekarang memiliki banyak perbedaan dibandingkan 10 tahun, bahkan 5 tahun yang lalu. Jika pada zaman dulu kita mengandalkan buku sebagai sumber jawaban tugas sekolah, maka sekarang jawabannya ada pada situs. Tidak sampai di situ, semuanya pun serba digital. Mulai dari pengumuman sekolah, pembuatan tugas, pengerjaan ujian, bahkan kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara online.
Meski terdengar praktis dan modern, nyatanya PAUD di era digital seperti sekarang ini memiliki banyak tantangan. Ya, jika paparan gadget dan dunia digital pada anak-anak usia dini terlalu berlebihan, pasti ada dampak negatifnya.
Ancaman era digital bagi anak
Penggunaan gadget untuk kegiatan sekolah memberikan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak. Misalnya saja ketika harus mengikuti kelas online seperti pada masa pandemi kemarin, mata anak-anak rawan mengalami kering dan pertambahan minus. Gangguan fisik seperti obesitas dan lambatnya perkembangan motorik anak juga rentan terjadi karena anak hanya duduk diam di depan gadget.
Fokus anak juga bisa buyar, pasalnya ada banyak hal yang bisa dilakukan melalui gadget. Bukannya mengerjakan tugas, anak malah jadi tergoda untuk main game. Anak-anak pun beresiko jadi malas karena semua serba instan saat mengerjakan tugas. Butuh jawaban? Tinggal search di Google, lalu copy & paste. Kebiasaan ini bisa terbawa pada kegiatan lainnya.
Anak yang tumbuh di era digital juga kerap mengalami masalah tidur akibat terlalu lama bermain gadget. Hal ini tentu tidak baik untuk tumbuh kembang fisik dan otak anak.
Memberi dampingan anak usia dini di era digital
Via Freepik
Sebagai orangtua, Anda perlu mendampingi anak selama belajar menggunakan perangkat digital. Apalagi di masa-masa PAUD, anak masih belum memahami penggunaan gadget sepenuhnya. Ajarkan anak cara menggunakan gadget, namun hanya sebatas untuk keperluan sekolah saja. Lalu, pastikan selalu ada di sisi anak ketika mereka sedang menggunakan gadget. Terutama ketika sedang menjalani kelas online.
Berikan juga pemahaman akan fungsi utama gadget di era digital. Di antaranya untuk berkomunikasi, mencari informasi seputar pelajaran, dan keperluan-keperluan PAUD lainnya.
Batasi aplikasi yang diinstal
Walaupun sudah berusaha mendampingi anak ketika menggunakan gadget, pasti ada celah di mana Anda harus meninggalkan anak sejenak. Untuk pencegahan anak mengakses hal-hal yang tidak pantas sesuai usianya, pastikan hanya menginstal aplikasi yang penting saja. Bila perlu, gunakan mode khusus agar anak tidak bisa membuka PlayStore atau App Store sembarangan. Buat batasan juga untuk akses situs-situs terlarang.
Tantangan pada anak usia 1-3 tahun
Via Freepik
Anak usia 1-3 tahun lebih banyak meniru dibandingkan memahami apa yang orangtuanya katakan. Maka, berilah contoh dengan bijak menggunakan gadget di depan anak. Manfaatkan media digital dalam bentuk games dan video untuk menambah ilmu terkait angka, huruf, warna, serta kosakata. Penggunaan gadget perlu diimbangi dengan kegiatan fisik dan sosial agar proses tumbuh kembang anak berjalan normal.
Tantangan pada anak usia 4-6 tahun
Seiring bertambahnya usia, anak-anak sudah bisa diajak membuat kesepakatan. Pada usia ini juga anak-anak sebaiknya diajarkan sikap bertanggung jawab atas penggunaan gadget. Beberapa hal yang perlu disepakati adalah waktu penggunaan gadget. Misalnya hanya untuk mengerjakan tugas di sore hari dan 1 jam untuk bermain. Lalu, apakah anak sudah boleh memiliki gadget sendiri atau harus menumpang dengan milik orangtua. Terapkan konsekuensi jika kesepakatan tersebut dilanggar.
Demikian tantangan menghadapi PAUD di era digital. Orangtua pun perlu bersiap dan menyesuaikan kebutuhan pembelajaran anak. Pasalnya, akan ada saat di mana anak tidak bisa hanya mengandalkan smartphone saja untuk belajar, melainkan juga laptop dan perangkat digital lainnya.