Usia dini merupakan masa-masa yang sangat penting bagi perkembangan anak. Pada usia ini terjadi berbagai tahapan perkembangan, mulai dari awal kelahiran anak hingga waktunya ia mulai belajar di institusi pendidikan. Orang tua dituntut untuk benar-benar memahami pola pengasuhan anak usia dini yang benar agar anak tumbuh dewasa dengan fondasi yang kuat.
Pola pengasuhan anak usia dini oleh keluarga di luar negeri pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Yang berbeda adalah sistem pendidikan anak usia dini di sekolah yang mereka ikuti.
-
Kurikulum yang mengutamakan pendidikan moral dan budi pekerti
Jika di Indonesia anak-anak diharuskan untuk bisa membaca dan berhitung, anak-anak TK di luar negeri justru dibebaskan untuk bermain di awal-awal masa pendidikan. Pendidikan yang diberikan oleh sekolah lebih kepada pendidikan moral dan budi pekerti untuk memastikan anak memiliki fondasi karakter yang kuat untuk mengamalkan ilmu yang akan mereka terima ketika beranjak dewasa.
Karakter kejujuran dan integritas yang kuat yang diajarkan di lembaga pendidikan anak usia dini, sekolah, dan lingkungan rumah membuat Denmark dan Finlandia menjadi negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Sementara motivasi yang tinggi, optimisme, kedisiplinan, dan kerja sama membuat bangsa Jepang menjadi bangsa yang kuat dan maju, bahkan mampu bangkit setelah negerinya hancur oleh bom atom.
-
Mengedepankan penghargaan
Penghargaan yang rutin diberikan oleh guru maupun orang tua, bahkan hanya sekadar mengucapkan terima kasih, akan membuat kepercayaan diri anak meningkat. Penghargaan tidak hanya diberikan ketika anak meraih kesuksesan saja, tetapi juga diberikan atas usaha dan kerja keras yang dilakukan anak. Hal tersebut akan memotivasi mereka untuk tetap berusaha dan tidak putus asa saat menghadapi kegagalan.
-
Melatih fisik itu penting
Agar anak tumbuh sehat dan kuat, fisik anak dirangsang bertumbuh dengan berbagai aktivitas fisik seperti olahraga dan permainan. Sebagai contoh, di Belanda dan Jerman, lembaga pendidikan anak usia dini dan sekolah merupakan tempat yang menyenangkan bagi anak-anak karena kegiatan belajar mengajar dibuat santai dan menyenangkan. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bermain dan anak-anak jarang diberikan pekerjaan rumah.
Di sekolah anak usia dini di Jepang, permainan yang disediakan nursery school membantu melatih motorik bayi usia 0-1 tahun. Sementara di beberapa sekolah, anak SD dilarang diantar jemput oleh orang tua. Mereka diharuskan berjalan kaki bersama teman-temannya ke sekolah. Selain lebih sehat, hal tersebut juga bertujuan menanamkan kemandirian anak serta agar anak terbiasa mendapatkan sesuatu dengan kerja keras.
-
Anak berkembang menurut kemampuannya masing-masing
Di Inggris, metode belajar anak disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Jika seorang anak kemampuan Bahasa Inggrisnya masih di level 1 dan matematikanya di level 3, dia akan dikelompokkan berbeda dengan temannya yang Bahasa Inggrisnya di level 3 dan matematikanya di level 2. Jika guru merasa anak sudah mampu, tahapan belajarnya akan naik. Anak yang pintar dalam bidang seni tidak akan dipaksakan untuk pandai matematika, begitu pun sebaliknya.
Memang tidak selamanya sistem pendidikan usia dini yang diterapkan di negara-negara tersebut cocok diterapkan di Indonesia atau memberikan efek yang positif bagi perkembangan anak Indonesia saat beranjak dewasa. Namun, tidak ada salahnya mencoba mengadaptasi poin-poin positif untuk menyiapkan pribadi yang lebih berkualitas ke depannya.
Anda dapat menemukan poin-poin pengajaran tersebut di Apple Tree Preschool BSD, sebuah TK yang berlokasi di Bumi Serpong Damai yang memfasilitasi pendidikan anak usia dini, mulai dari usia 18 bulan hingga 6 tahun, dengan kurikulum yang memungkinkan anak-anak untuk mencapai perkembangan dan potensi terbaiknya.