Dunia semakin permisif akhir-akhir ini. Anak usia 5-6 tahun pun turut dipengaruhi perkembangan teknologi sehingga membuat cemas para orang tua. Misalnya, tayangan berbau pornografi di televisi, website dewasa yang mudah ditemukan di telepon seluler, atau bahan bacaan dengan kalimat tidak senonoh. Angka pemerkosaan, pelecehan pada anak, dan kasus pedofilia jadi meningkat akibat hal tersebut.
Tentu ini tidak baik untuk perkembangan anak. Sudah sepantasnya pendidikan seks diperkenalkan pada anak-anak yang tumbuh di dunia modern. Bahkan, menurut psikolog dari Jagadnita Consulting bernama Clara Kriswanto, pendidikan seks dapat dikenalkan ketika anak berusia 0-5 tahun. Pemikiran tersebut dia tuliskan dalam bukunya yang berjudul Seks, Es Krim, dan Kopi Susu yang terbit tahun 2006 lalu.
Menurut Clara, pendidikan seks sejak dini akan memudahkan anak mengembangkan harga dirinya, kepercayaan pada diri sendiri, penerimaan diri yang positif, dan kepribadian yang sehat. Peran orang tua sangat penting karena mereka yang sehari-hari meluangkan waktu bersama anak. Jika Anda mempekerjakan pengasuh, ada baiknya pula memberi mereka pengetahuan mengenai hal ini.
Orang tua dapat mengajarkan mengenal organ intim kepada anak usia 5-6 tahun. Lalu, apa saja langkah-langkah yang bisa Anda terapkan saat mengajari anak? Ini dia caranya:
1. Anak usia 5-6 tahun mulai mengenal bentuk organ intim di tubuh mereka. Anda dapat mengajarkan anak untuk mandi dan buang air sendiri, sambil memberitahukan nama alat kelamin serta fungsinya. Mereka juga perlu diajari perbedaan antara organ intim anak perempuan dan laki-laki.
Ajak anak belajar sambil bermain. Contohnya dengan membuat suatu adegan seperti dalam film kartun kesukaan anak, sambil memberikan keterangan mengenai organ intim mereka. Jika Anda mengalami kesulitan, gunakan alat bantu seperti buku bergambar dengan teks yang mudah dicerna oleh anak.
2. Anda pasti punya kenangan indah dengan nyanyian di masa lalu. Nah, ajari anak mengenal organ intimnya sambil bernyanyi riang. Nada lagu yang gembira dan enak didengarkan akan menstimulasi otak anak, sehingga mereka mudah menghafalnya.
Tiru saja alunan musik yang familier di telinga anak. Anda bisa mengubah liriknya dengan kalimat-kalimat peringatan, agar anak waspada dan tidak akan mengizinkan sembarang orang menyentuh organ intimnya.
3. Biasanya, anak usia 5-6 tahun sudah memiliki pertahanan diri yang cukup baik. Dia tidak mau berkenalan dengan orang asing. Namun, Anda tetap perlu mengajarkan hal ini sedini mungkin. Pasalnya, beberapa anak yang kepribadiannya ramah dan bersahabat merasa senang saat berkenalan dengan orang asing.
Pastikan anak tidak mengikuti ajakan orang yang bukan anggota keluarga, atau mereka yang jarang bergaul dengan anak. Ingatkan bahwa ini demi kebaikan dirinya. Ajarkan anak untuk berteriak, menendang, atau menggigit orang yang berlaku tidak senonoh pada mereka. Contohnya ketika mereka mulai menyentuh tubuh anak, berbicara cabul, apalagi ketika organ intimnya dipegang.
4. Anak usia 5-6 tahun mulai bersekolah setiap hari. Di Taman Kanak-Kanak (TK) tempat anak belajar, Anda dapat bertanya pada guru apakah di sekolah tersebut ada kurikulum untuk pendidikan seks anak. Minimal anak diajarkan betapa pentingnya menutupi organ intim mereka.
jika ada, tentu akan memudahkan Anda untuk memantau pengetahuan anak mengenai alat kelamin mereka. Apabila pihak sekolah belum merasa penting memasukkan kurikulum pendidikan tersebut di TK-nya, Anda bisa memberikan saran kepada pihak berwenang.
Bekerja sama dengan guru di sekolah anak Anda belajar, tentu sangat disarankan. Misalnya, Anda dapat menyarankan agar pihak sekolah mengundang pakar pendidikan seks usia dini untuk berbicara di event khusus, setiap semester atau tiga bulan sekali.