Pentingnya Pendidikan Emosi pada Anak

Ketika mendengar kata emosi, sebagian besar orang akan menghubungkannya dengan amarah. Namun, emosi ternyata tidak hanya berkutat pada amarah atau kemarahan semata, lo. Beberapa bentuk emosi antara lain sedih, gembira, marah, takut, iba atau haru, kasih sayang, iri hati, dan ingin tahu. Anak-anak diberkati dengan semua bentuk emosi tersebut.

Pendidikan emosi pada anak adalah satu hal perlu Anda ketahui. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadari hal ini. Mereka membiarkan anaknya bertumbuh dan berkembang tanpa adanya pendidikan emosi. Apakah Anda pernah menjumpai anak yang mudah sedih, mudah marah, atau mudah merasa iri hati? Nah, anak-anak tersebut kurang mendapatkan pendidikan emosi, sehingga salah satu bentuk emosi yang ada pada dirinya lebih besar daripada bentuk emosi yang lain.

Padahal, pendidikan emosi sangat bermanfaat bagi anak itu sendiri dan lingkungannya, lo. Ini dia manfaat-manfaatnya:

  1. Anak Bisa Belajar Memahami Dirinya Sendiri

Anak Bisa Belajar Memahami Dirinya Sendiri

Anak Bisa Belajar Memahami Dirinya Sendiri – Wikimedia.org

Pendidikan emosi pada anak berujung pemahaman mengenai diri sendiri. Jika telah mendapatkan pendidikan emosi, anak akan mampu memahami kebutuhannya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Sebagai contoh, seorang anak yang kecerdasan emosinya sudah baik, dia akan langsung makan ketika dia merasa lapar, dan bukannya marah-marah.

Sebaliknya, jika seorang anak usia dini, misalnya usia anak TK, memiliki kecerdasan emosi dalam tingkat yang rendah, dia biasanya akan ngambek atau rewel ketika merasa lapar. Dia tidak mengetahui apa yang terbaik untuknya saat ini.

  1. Anak Bisa Belajar Memahami Orang Lain

Anak Bisa Belajar Memahami Orang Lain – Pixabay.com

Pendidikan emosi pada anak penting untuk diterapkan, apalagi jika sang buah hati Anda telah memiliki adik atau saudara. Pendidikan emosi ini bermanfaat dalam pemahaman anak terhadap orang lain. Pernahkah Anda melihat seorang kakak yang sangat iri terhadap adiknya, padahal kasih sayang yang tercurah kepada mereka sama adilnya?

Nah, hal itu adalah contoh nyata kurangnya pendidikan emosi pada anak. Ketika kecerdasan emosi anak sudah baik, dia bisa memahami perasaan dan kebutuhan orang lain dengan baik.

  1. Mengembangkan Kepribadian Baik Anak

Mengembangkan Kepribadian Baik Anak – Pixabay

Dengan pendidikan emosi pada anak, anak akan belajar mengenai bagaimana mengelola emosinya di jalan yang baik. Beberapa indikator yang bisa terlihat adalah anak bersedia bermain dengan teman-temannya, anak bersedia menolong teman-temannya tanpa pamrih, anak memiliki sikap sportif dalam bermain dengan teman, dan anak tidak cengeng ketika mengalami suatu masalah. Nah, ternyata pendidikan emosi juga membantu dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi anak.

  1. Mengembangkan Kedisiplinan Anak

Mengembangkan Kedisiplinan Anak – Pixabay

Ketika pendidikan emosi pada anak terlaksana dengan baik, secara tidak langsung Anda juga sedang mengajarkan anak untuk disiplin. Sebagai contoh, Anda bisa mengajarkan anak untuk berhenti bermain pada waktu-waktu tertentu. Nah, di sinilah Anda bisa memulai pendidikan emosi pada anak.

Tanamkan bahwa dia tidak boleh marah, kecewa, atau sedih, karena aturan tersebut baik untuk dirinya di masa depan. Ketika anak sudah bisa menerima aturan tersebut, Anda telah berhasil mengajarkan 2 hal penting, yaitu pengelolaan emosi dan kedisiplinan.

  1. Melatih Kemandirian Anak

Melatih Kemandirian Anak – Pixabay

Ketika memberikan pendidikan emosi pada anak, Anda bisa menyisipkan latihan kemandirian untuk anak. Sebagai contoh, mintalah anak untuk selalu mengembalikan mainan pada tempatnya dan membuang sampah pada tempatnya. Jika anak mau melakukannya tanpa rasa marah, sedih, atau kecewa, artinya Anda sudah berhasil melatih kemandirian dan emosinya.

Nah, itulah 5 manfaat pendidikan emosi pada anak. Jadi, apakah Anda sudah mendidik emosi anak Anda dengan baik dan tepat?

Exit mobile version