Mempunyai rumah sendiri sudah tentu merupakan harapan semua keluarga. Terutama jika sebelumnya tinggal di rumah kontrakan atau rumah orang tua. Pastinya Anda bahagia menyambut pengalaman tinggal di rumah dan lingkungan yang baru. Akan tetapi, tidak sepenuhnya demikian bagi anak-anak. Mereka yang sudah mempunyai teman-teman akrab, sekolah, dan tempat favorit di sekitar rumah lama, biasanya berat hati diajak pindah. Membuat anak nyaman di rumah baru pun menjadi perkara yang harus Anda beri perhatian.
Reaksi anak-anak berbeda satu sama lain dalam menerima perubahan ini. Ada yang langsung berterus terang enggan pindah, ada yang murung, ada pula yang menunjukkan kekecewaan sementara waktu. Usaha-usaha di bawah ini dapat Anda lakukan untuk membantu anak nyaman di rumah baru.
Persiapan sebelum pindah rumah
Mulai usia empat tahun, anak sudah dapat diajak berkomunikasi mengenai pindah rumah. Pada usia ini, umumnya anak sudah mempunyai teman-teman bermain yang disukai, juga tempat yang suka mereka kunjungi di sekitar rumah.
Agar anak nyaman di rumah baru nantinya, berikan terlebih dahulu gambaran tentang rumah yang akan ditempati. Usahakan menjawab pertanyaan mereka dengan jujur, agar mereka mengerti alasan harus berpindah. Jika Anda mempunyai pengalaman pindah rumah ketika masih kecil, bisa diceritakan untuk menunjukkan empati.
Berikan gambaran seperti letak geografis, cuaca, dan fasilitas yang bisa didapatkan di tempat baru. Jelaskan juga tentang bahasa, tradisi masyarakat, dan kebiasaan orang-orang di sana. Beri rekomendasi kepada anak tentang apa saja yang nanti bisa dilakukan di rumah baru.
Mendekorasi kamar anak bersama
Kamar di rumah lama yang sudah sangat nyaman bagi anak-anak, bisa jadi membuat mereka berat meninggalkannya. Yakinkan mereka bahwa di rumah baru, Anda bisa membuatkan kamar yang sama atau bahkan lebih nyaman.
Supaya anak nyaman di rumah baru, buat dekorasi kamar bersama mereka. Biarkan anak memilih sendiri tempat untuk meletakkan barang-barangnya. Apabila menurut Anda kurang sesuai, diskusikan tentang solusi yang lebih baik untuk mengatasinya.
Perkenalkan dengan lingkungan baru
Adaptasi setelah berpindah tidak hanya berhenti saat anak nyaman di rumah baru. Mereka juga perlu merasa serasi dengan lingkungan sekitar untuk tumbuh kembang yang baik dalam kehidupan sosial nantinya.
Bawa anak berkeliling di kawasan sekitar rumah. Perkenalkan anak kepada fasilitas umum yang ada, seperti tempat ibadah, pasar, klinik, taman bermain, dan sekolah baru. Dengan demikian, mereka tidak merasa asing dengan lingkungan.
Mengenalkan anak dengan lingkungan sekitar juga bisa dilakukan dengan membuat pesta syukuran di rumah baru Anda. Undang warga sekitar kompleks tempat tinggal, bersama dengan anak-anak mereka, agar anak Anda cepat menemukan teman baru. Setelah sering bertemu, akhirnya juga mereka akan akrab dengan sendirinya.
Selanjutnya, luangkan waktu untuk bertanya kepada anak mengenai perasaannya tinggal di rumah baru, tentang teman-teman barunya atau sekolah yang baru.
Bergabung dengan aktivitas di kompleks
Ajak anak turut serta dalam aktivitas yang diadakan oleh masyarakat sekitar. Misalnya ketika kegiatan gotong royong, hajatan, atau kegiatan keagamaan. Tak hanya anak yang akan belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan baru, tetapi juga Anda sendiri. Usahakan anak mengenal tetangga-tetangga terdekat, karena merekalah yang akan lebih dulu memberikan bantuan selama Anda tinggal. Mereka juga yang akan membantu sekiranya anak Anda tersesat atau mengalami kesulitan bergaul.
Hal penting lain, Anda harus memahami karakteristik mereka. Kadang anak menyembunyikan perasaan. Namun, akhirnya mereka juga akan bisa beradaptasi dalam beberapa bulan.
Setelah berbagai usaha menjadikan anak nyaman di rumah baru dilakukan, tetaplah jaga komunikasi dengan anak. Berusahalah untuk tahu permasalahan adaptasi yang mereka alami. Termasuk kesedihan berpisah dengan teman lama, sedih karena belum mendapatkan teman baru, hewan peliharaan yang terpaksa ditinggal, atau masalah yang lain.