Pada taraf wajar, bermain game memang dapat memberikan dampak positif bagi si kecil. Namun, bagaimana jika si kecil sudah sampai pada tahap kecanduan main game? Apa saja dampak buruk game bagi perkembangan buah hati Anda? Simak informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini.
Dampak Buruk Kecanduan Main Game
Berikut beberapa dampak buruk yang dapat terjadi jika si kecil kecanduan main game:
- Timbul Gangguan Kesehatan
Karena terlalu asyik bermain game, si kecil jadi jarang bergerak. Bahkan cenderung malas menggerakkan anggota badan selain mata dan tangan yang fokus bermain. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat memicu timbulnya penyakit kronis.
Kurang gerak dapat berisiko melemahkan otot dan persendian pada tubuh si kecil. Bahkan si kecil terancam mengalami obesitas. Selain itu, terlalu lama menatap layar gawai juga dapat menurunkan fungsi penglihatan.
- Prestasi Akademik Menurun
Terus-terusan belajar memang terkadang membosankan. Ketika rasa bosan datang si kecil akan beralih ke hal yang lebih menyenangkan, seperti bermain game.
Jika frekuensi bermain game si kecil masih dalam tahap wajar, kondisi itu tidak masalah. Namun jika si kecil mulai kecanduan dan tidak dapat lepas dari gawai, maka Anda perlu waspada.
Jika kecanduan tersebut dibiarkan, lama-lama si kecil akan kehilangan fokus, lesu, malas belajar, bahkan sampai berani bolos sekolah. Puncaknya, si kecil dapat mengalami penurunan prestasi akademik.
Saat tenggelam dalam misi game, si kecil jadi sibuk mengatur strategi untuk menyelesaikan tantangan. Aktifitas ini dapat berlangsung hingga berjam-jam dan membuatnya lupa akan teman-temannya di dunia nyata.
Jika dibiarkan berlarut-larut, si kecil akan semakin menarik diri dari dunia nyata dan lebih suka berinteraksi melalui dunia maya. Si kecil jadi sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain.
Akibatnya, dia akan merasa kikuk ketika harus memulai percakapan dan cepat bosan ketika berada di pertemuan yang melibatkan banyak orang.
- Bersikap Agresif
Beberapa game terkadang menampilkan konten yang mengandung kekerasan. Konten-konten seperti ini, secara tidak langsung mempengaruhi emosi anak kecil dan menjadikan mereka lebih agresif serta tidak sabaran.
Perilaku tersebut akan semakin menjadi ketika si kecil dilarang main game. Tanpa mempedulikan risikonya, mereka akan berperilaku semakin agresif demi menuntaskan candu terhadap video game.
- Mengalami Gangguan Mental
Ketika si kecil tidak dapat lagi menahan keinginannya bermain game secara terus menerus, ini merupakan pertanda bahwa dia sudah kecanduan main game. Menurut WHO (World Health Organization), dampak kecanduan game ini menunjukkan kemiripan dengan kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Perilaku kecanduan game yang seperti ini, menurut WHO dapat menjadikan pelakunya mengalami gangguan mental atau gaming disorder. Karena otak dipaksa bekerja untuk menyelesaikan tantangan dalam game. Jika dibiarkan, lama-lama dunia game akan mempengaruhi kesadaran pelakunya dan membuat mereka kehilangan kendali atas kehidupan yang normal.
Cara Membatasi Game pada Anak
Agar anak tidak kecanduan main game, lakukan tips berikut ini:
- Atur waktu main game. Buat perjanjian dan kesepakatan dengan si kecil, berapa lama dia boleh main game setiap harinya.
- Tegas menyikapi rengekannya. Meski si kecil merengek minta tambahan waktu karena permainan belum selesai, tetap katakan tidak dan minta si kecil menghentikan permainannya dengan tegas.
- Ajak si kecil beraktifitas. Bisa Anda mulai dengan mengajaknya berolahraga ringan atau bersepeda keliling kompleks. Agar si kecil tidak bosan dan terus-terusan memikirkan tentang gamenya.
- Kosongkan barang elektronik, seperti komputer, televisi, atau laptop dari kamarnya. Agar si kecil tidak menggunakan barang-barang tersebut untuk bermain game, menggantikan gawai yang Anda sita.
Selain membatasi anak bermain game kurang dari satu jam per hari, agar tidak kecanduan main game, orang tua juga harus memberi contoh yang positif, ya. Batasi penggunaan gawai atau barang elektronik lainnya ketika Anda sedang bersama si kecil. Dengan demikian, si kecil tidak merasa bosan dan melupakan tentang bermain game.