Simak, Ini Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 hingga 6 Tahun

nurturey

Tumbuh kembang (tumbang) anak selalu menjadi bagian utama yang diperhatikan oleh para orang tua, Bahkan banyak orang tua yang tidak tanggung-tanggung mendatangi dokter spesialis anak sub ahli tumbang untuk berkonsultasi. Salah satu bagian tumbuh kembang yaitu perkembangan bahasa anak. Nah, apa saja tahapannya? Yuk, simak ini.

 

Perkembangan Linguistik

Perkembangan Bahasa Anak

hanen

Sebelum perkembangan bahasa anak memasuki fase linguistik, anak-anak melampaui 2 fase terlebih dahulu, yaitu pralinguistik (0-12 bulan) dan protolinguistik (1-2 tahun). Ada 5 unsur linguistik yang dikuasai anak pada setiap usia.

Si kecil sudah mulai bereaksi dalam dialog singkat ketika usai memasuki 2 tahun. Alur percakapan, mengubah topik, dan menangkap tanggapan lawan  bicara sudah mulai dikuasai. Pada usia 3 tahun hingga seterusnya keaktifan bicara dan kesadaran sosial ketika proses percakapan semakin meningkat.

Mulai usia 1,5 hingga 6 tahun, kosa kata baru yang si kecil ketahui bertambah hingga lebih kurang lima buah setiap tahunnya. Anak-anak pada usia ini pun telah mampu mengartikan kata yang mereka kenal. Meskipun demikian, mereka baru mampu memberi penjelasan apa, kapan, siapa, di mana, untuk siapa, dengan apa, untuk apa. Pertanyaan yang berkenaan dengan bagaimana, mengapa, dan menjelaskan suatu proses belum dapat mereka kuasai.

Selain itu, makna yang dapat mereka kuasai antara lain fisik, fungsi, lokasi, dan pemakaian. Si kecil dengan mudah mengenal fisik berupa warna, bentuk, daan ukuran.

Perkembangan sintaksis pada si kecil melonjak selama usia 2 tahun. Puncak perkembangan sintaksis terjadi pada usia 2 tahun akhir.

Pada usia 2 tahun, anak-anak mulai merangkai kata. Perkembangan morfem pun berlangsung pada usia ini.

Si kecil mulai mendapatkan inventaris fonetik, sistem fonologi, dan mampu menentukan bunyi yang membedakan makna selama usia 2 hingga 6 tahun.

 

Tahapan Berdasarkan Usia

Simplemost

Tahapan perkembangan bahasa anak kesayangan Ayah dan Bunda dapat dilihat dari segi usia dengan mudah. Secara umum, tahapan tersebut sebagai berikut.

Si kecil memasuki masa ucapan dua kata ketika berada pada rentang umur 2 hingga 2,6 tahun. Sebagai contoh ketika anak meminta makan, “Ma mam”. Ucapan ini bermakna, “Mama, saya minta makan”. Meskipun kalimat terkesan pendek dan tidak lengkap, namun pada usia ini, si kecil telah mampu menggabungkan beberapa kata dalam sebuah kalimat untuk mengucapkan sesuatu.

Ketika berusia 2,6 tahun, anak Ayah dan Bunda memasuki fase permulaan tata bahasa hingga umur 3 tahun. Si kecil mulai bisa memakai bentuk bahasa yang lebih sulit. Umumnya kalimat yang diujarkan merupakan kata tugas, misal, “Ayah pergi ke kantor”.

Ketika sampai pada usia 3 tahun, buah hati Bunda dan Ayah berada di tahapan menjelang tata bahasa dewasa. Tahapan ini berlangsung hingga si kecil berusia 4 tahun. Si kecil mulai dapat menggunakan kosa kata berimbuhan lengkap. Selain itu mulai dapat mengucapkan kalimat yang lengkap dengan subjek, predikat, objek, serta keterangan. Sebagai contoh, “Kakak memukul nyamuk dengan tangan”.

Pada umur 4 hingga 5 tahun, si kecil berada pada fase kecakapan penuh. Anak sudah dapat berbicara berdasarkan kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa ibu. Buah hati Ayah dan Bunda telah mampu memahami apa pun yang diucapkan orang lain. Ia pun dapat mengungkapkan dengan jelas apa yang ingin diucapkan kepada orang lain. Seluruh unsur kalimat pun sudah lengkap digunakan pada usia ini.

Anak sudah semakin mampu menggunakan bahasa yang kompleks pada usia ini. Ia pun paham bahwasannya apa yang diucapkan oleh manusia, tidak sekadar ucapan namun memiliki makna yang beragam. Si kecil semakin luwes dalam beriteraksi dengan orang lain.

Perkembangan bahasa anak ini merupakan salah satu tolok ukur perkembangan keseluruhan si kecil. Jika sudah mengetahui tahapan-tahapan peerolehan bahasa anak, Ayah dan Bunda dapat segera bertindak ketika terdapat indikasi speech delay pada si buah hati.

Exit mobile version