Takut gelap merupakan salah satu perilaku yang biasanya kita jumpai pada anak-anak. Saat berada di ruangan yang gelap atau minim pencahayaan, si kecil langsung merasa takut, menangis, atau bahkan menjerit tak keruan. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi perilaku ini? Berikut ini ada 5 hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi rasa takut gelap pada anak.
Jangan Meledeknya
Ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya takut gelap atau merasa takut saat berada di ruangan yang minim cahaya, tak jarang orang tua malah meledek anaknya. Biasanya, orang tua akan berkata, “Penakut banget kamu, Dik.” Padahal, kata-kata ejekan semacam ini malah bisa membuat anak menjadi tambah takut dan pesimis untuk menghilangkan ketakutannya.
Tanpa Anda sadari, ketika Anda mengejek atau mengatakan bahwa ia penakut, maka sebenarnya Anda telah menanamkan pada dirinya bahwa ia memang penakut. Pikiran negatif ini mungkin saja memengaruhi pola pikir anak di kemudian harinya. Bisa jadi, ia akan takut gelap hingga ia tumbuh dewasa.
Jangan Menambahi Rasa Takut Anak dengan Pikiran Tak Masuk Akal
Ketika anak merasa takut saat di ruangan yang gelap, tak jarang beberapa orang tua malah membumbui rasa takut tersebut dengan kata-kata yang negatif. Kata-kata negatif tersebut misalnya, “Iya, di sana gelap. Hiii… Ada monster lo di sana.” Kata-kata yang tidak masuk akal ini malah bisa menambah rasa takut pada anak.
Kata-kata semacam ini mungkin terdengar lucu di telinga orang dewasa. Tak jarang, orang tua akan merasa senang ketika melihat reaksi anaknya. Namun, hal ini tak baik untuk dilakukan.
Memarahi Anak Ketika Dia Takut Gelap
Orang tua yang kurang memahami anaknya biasanya juga memarahi si kecil ketika ia merengek karena takut gelap. Tak jarang, orang tua pun membentak dengan nada tinggi. Bentakan atau kemarahan orang tua ini sebenarnya hanya akan menambah besar rasa takut anak.
Kemarahan orang tua juga akan membuat anak menjadi tidak berani untuk menceritakan apa yang ia alami atau ia takuti. Bisa jadi, level takut gelapnya makin tinggi dan ia makin susah untuk mengatasinya.
Hindarkan Anak dari Film Horor di Layar Kaca
Beberapa film terkadang menampilkan adegan horor, misalnya kemunculan hantu pocong di bawah kolong tempat tidur dan kuntilanak di atas lemari. Jika anak dibiarkan menonton tayangan-tayangan semacam ini, anak akan berpikir bahwa hal tersebut benar-benar nyata. Anak-anak belum sepenuhnya memahami bahwa rata-rata film dibuat dengan tujuan hiburan semata.
Anak-anak akan meyakini bahwa adegan-adegan horor tersebut bisa saja nyata di depannya. Hal ini bisa memperparah ketakutannya akan gelap. Pahamkan pada anak bahwa apa yang ditampilkan di adegan tersebut tak sepenuhnya nyata dan sudah direkayasa sedemikian rupa.
Jangan Menceritakan Hal Seram pada Anak
Hal-hal seram mungkin bisa terjadi di sekitar kita. Namun, jangan ceritakan hal-hal tersebut kepada anak-anak. Daya imajinasi anak-anak yang tinggi bisa memengaruhi pikirannya ketika berada di ruangan yang gelap. Bisa saja si anak menjadi semakin takut ketika berada di suatu tempat yang minim cahaya.
Menceritakan hal seram kepada anak juga berpotensi untuk membuat anak menjadi sering merasa khawatir. Hal ini disebabkan oleh rasa takut ketika mendengar cerita Anda. Sebaiknya, Anda memberi cerita anak-anak yang sesuai dengan umurnya.
Nah, itu tadi solusi untuk mengatasi takut gelap pada anak. Dengan solusi di atas, diharapkan rasa takut anak akan gelap bisa berkurang. Yang terpenting, orang tua harus mendukung secara maksimal agar anak bisa sembuh dari ketakutannya. Lakukan dukungan dengan maksimal dan kontinyu agar hasilnya maksimal.