Memiliki anak yang cerdas dan berprestasi tentunya merupakan harapan bagi semua orang tua. Untuk mewujudkan cita-citanya ini, tidak jarang orang tua kemudian mengikutkan anaknya dalam berbagai macam les. Dari anak TK hingga anak SMA, semuanya sama-sama didaftarkan di berbagai macam les yang ada. Lewat les-les yang diikuti ini, anak-anak diharapkan bisa mendapatkan nilai-nilai akademis yang sempurna di sekolah.
Kenapa Otak Kiri dan Kanan Tidak Seimbang?
Kegiatan les yang padat juga kadang membuat anak menjadi jenuh. Ini karena orang tua terlalu memaksakan mereka untuk mengikuti beragam les tanpa mempertimbangkan pilihan anak. Akibatnya, mereka kemudian menjadi malas ketika harus mengikuti kemauan orang tuanya sendiri, tanpa bisa menolak.
Sifat-sifat seperti memaksakan kehendak kepada anak ini sebaiknya segera diubah. Memang orang tua ingin agar anaknya bisa cerdas dan berprestasi, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan minat anak yang sebenarnya.
Lantaran ingin agar anak mendapatkan nilai akademis yang bagus, kebanyakan les yang diikuti hanya untuk melatih otak kirinya saja. Akibatnya, perkembangan otak kanan justru kurang diperhatikan. Padahal, idealnya otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang. Jika otak kiri mengatur masalah angka, logika, dan intelektual, otak kanan mengatur kreativitas, imajinasi, dan intuisi. Otak kanan juga memiliki kemampuan untuk merekam sebuah ingatan lebih lama dibandingkan dengan otak kiri.
Otak Kiri dan Kanan Memiliki Fungsi yang Berbeda
Menurut penelitian medis, gerakan tubuh bagian kiri dikendalikan oleh otak kanan dan sebaliknya, otak kiri mengendalikan gerakan tubuh bagian kanan. Secara tidak sadar, sebenarnya kebiasaan menggunakan tangan kanan untuk melakukan berbagai aktivitas membuat kerja otak menjadi tidak seimbang. Karena otak kiri menjadi lebih dominan, kemampuan kerja otak kanan pun menjadi lemah. Padahal, kemampuan akademis yang tinggi akan lebih optimal jika dibarengi dengan kreativitas dan imajinasi.
Cara Memaksimalkan Perkembangan Otak Kanan
Sejak anak TK, sebaiknya biasakan mereka untuk melatih keseimbangan otak kiri dan kanannya dengan cara-cara yang sederhana. Bermain lempar tangkap bola dengan kedua tangan, membawa sesuatu dengan kedua tangan, dan mengambil atau mengangkat sesuatu dengan kedua tangan merupakan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih anak-anak dalam menyeimbangkan kerja otaknya.
Kegiatan memaksimalkan kerja otak kanan ini juga bisa dilakukan dengan senam otak. Senam otak bisa dilakukan sendiri atau bersama-sama ketika sedang berada di sekolah dengan diiringi musik yang ceria dan bersemangat. Berikut merupakan gerakan-gerakan yang biasa dilakukan ketika senam otak.
- Gerakan Jempol Kelingking
Acungkan jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri sambil mendorong tangan ke arah kiri. Sebaliknya, acungkan jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan sambil mendorong tangan ke arah kanan.
- Menggambar Angka 0 dan 8
Pertama, gambar dulu angka 8 di udara dengan tangan kanan. Kedua, gambar angka 0 di udara dengan tangan kiri. Ketiga, lakukan kedua hal tersebut secara bersamaan. Ulangi lagi hal tersebut dengan tangan yang berbeda—menggambar angka 8 dengan tangan kiri dan menggambar angka 0 dengan tangan kanan.
- Memegang Hidung dan Telinga
Pegang hidung dengan tangan kanan dan pegang telinga kanan dengan tangan kiri. Ganti gerakan dengan memegang hidung dengan tangan kiri dan memegang telinga kiri dengan tangan kanan. Lakukan kedua gerakan tersebut bergantian dan cepat.
- Memutar Tangan
Gerakan tangan kanan memutar ke arah depan dan gerakan tangan kiri memutar ke arah belakang. Lakukan secara bersamaan dan bergantian.
Selain dengan senam otak, orang tua dan guru juga bisa mengajarkan kegiatan-kegiatan lainnya kepada anak TK dalam rangka menstimulasi otak kanan dan menyeimbangkan kerja kedua belah otak. Hal ini bisa dilakukan dengan melatih kepekaan seni, mengontrol emosi, ikut terlibat dalam kegiatan sosial, dan lain sebagainya.