Ada banyak sekali penyebab kenapa anak susah diatur, salah satunya adalah sindrom anak tengah. Meski belum terbukti secara klinis, anak yang lahir di urutan kedua dari tiga bersaudara (atau memiliki adik dan kakak sekaligus) biasanya memang punya sikap yang lebih nakal dibandingkan saudara-saudaranya.
Ada banyak sekali faktor yang disebut sebagai penyebab kemunculan sindrom anak tengah. Karena memiliki kakak dan adik, anak-anak tengah ini biasanya merasa kurang disayangi dan diperhatikan. Karena sang kakak adalah yang pertama dan adik adalah yang tersayang, mereka akan berusaha menarik perhatian Anda dengan berbagai caranya. Akhirnya kenakalan-kenakalan dan pemberontakan pun muncul.
Lantas bagaimana caranya menghadapi sindrom anak tengah ini? Bisakah ini dihilangkan? Simak beberapa tips berikut ini!
Yakinkan Bahwa Anda Menyayangi Ia dan Saudara-Saudaranya Sama Besar
Ketika anak Anda berbuat kesalahan, Anda perlu menekankan padanya bahwa hukuman yang ia terima tidak ada hubungannya dengan saudara-saudaranya. Jelaskan alasan di balik hukuman itu dan katakan bahwa Anda masih peduli padanya seperti saat sebelum adiknya lahir. Buat dia mengerti posisinya sebagai seorang adik sekaligus kakak. Selalu sempatkan diri untuk mendengarkan semua keluh kesahnya karena itu bisa membantu Anda mengambil langkah terbaik untuk sindrom anak tengah yang sedang dihadapi si kecil.
Bantu Ia Menemukan Jati Dirinya
Karena anak pertama sering dianggap sebagai yang terbaik dan anak bungsu sebagai yang tersayang, anak tengah sering merasa kehilangan jati diri. Tak heran banyak orang yang mengalami sindrom anak tengah berusaha mencari perhatian dengan cara ekstrem ketika ia mulai remaja. Bisa dengan mengecat rambut dengan warna cerah hingga ikut band dengan aliran aneh.
Cara paling tepat untuk mencegah hal semacam itu adalah dengan senantiasa memberikan perhatian padanya. Ketika ia merasa cukup diperhatikan, ia tidak akan mencari cara untuk melakukan hal-hal aneh demi membuat Anda peduli padanya. Puji apa yang ia lakukan dan dukunglah hobi positifnya. Ini akan membantu si kecil menghilangkan sindrom anak tengah yang ia alami.
Sediakan Waktu Khusus Untuknya
Saat jam makan malam, tanyakan padanya bagaimana harinya dan apa saja yang ia lakukan. Jika perlu, sediakan waktu khusus untuk bicara dengannya. Buat jadwal harian atau mingguan di mana Anda bisa menghabiskan waktu khusus dengannya. Dengan begitu, ia akan merasa sama pentingnya dengan saudara-saudaranya yang lain.
Hargai Setiap Pencapaiannya
Ketika anak pertama sudah pernah menduduki peringkat pertama di kelasnya, mungkin perasaan Anda tak lagi sesenang itu ketika anak kedua mendapat pencapaian yang sama (apalagi pencapaian yang lebih rendah). Inilah yang kerap memicu munculnya sindrom anak tengah karena ia merasa usahanya tak cukup membuat Anda bangga padanya. Jadi, apa pun pencapaiannya pujilah dia seolah itu adalah pertama kali Anda mendengarnya.
Jangan Bandingkan Pencapaiannya dengan Kakaknya
Anak pertama Anda mungkin pemegang juara pertama lomba matematika. Anda tentu tahu setiap anak dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda. Hindari membanding-bandingkan si anak tengah dengan kakaknya. Daripada menyuruhnya untuk sehebat kakaknya dalam mata pelajaran matematika, bantu dia menemukan minat yang berbeda. Keunikan ini juga yang akan membuatnya merasa istimewa dalam keluarga.
Lakukan Komunikasi Secara Terbuka
Sindrom anak tengah tidak hanya memicu pemberontakan. Ia juga bisa menjadi lebih pendiam karena memilih untuk menyembunyikan perasaannya. Jagalah komunikasi Anda tetap terbuka dengan si kecil. Minta ia mengungkapkan apa pun yang ia rasakan dengan mengatakan, “Ibu sedang mengurus sekolah kakakmu dan susu adikmu. Kalau ada yang kamu butuhkan, bilang pada Ibu agar Ibu tahu.”
Menghadapi sindrom anak tengah memang bukan hal yang mudah. Tips-tips di atas bisa membantu si anak tengah agar tidak merasa terasing di antara saudara-saudaranya.