Yuk, Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan 6 Nutrisi Penting Ini

meetdoctor.com

Pada usia prasekolah, anak akan mengalami perkembangan yang paling cepat selama masa pertumbuhannya. Oleh karena itu, pemilihan nutrisi yang tepat dapat membantu tumbuh kembang anak berjalan sempurna. Nutrisi atau zat gizi pun ada banyak macamnya dan masing-masing nutrisi memiliki peran tersendiri. Lalu, sebenarnya zat gizi apa saja sih yang dibutuhkan anak agar bisa berkembang dengan normal dan mencapai titik maksimal?

Kalsium

Kalsium - blogspot.com

Kalsium – blogspot.com

Kalsium berfungsi memadatkan dan mencegah pengeroposan tulang. Kekurangan kalsium menyebabkan si kecil mengidap osteoporosis di kemudian hari, lho. Tak sampai situ saja, ternyata kalsium juga berperan dalam fungsi jantung dan pembuluh darah, meskipun dalam jumlah yang kecil.

Walau kebutuhan kalsium masing-masing anak berbeda, tetapi umumnya anak usia 1 hingga 9 tahun rata-rata membutuhkan asupan kalsium sebanyak 500-1000 mg per hari. Sumber kalsium paling utama dan terkenal adalah susu. Namun, bila si kecil tak suka susu, Bunda bisa menggantinya dengan jenis makanan lain, seperti ikan salmon, keju, dan yoghurt.

Vitamin D

Vitamin D – hrcfertilityoc.com

Setelah si kecil memiliki kalsium yang cukup, nutrisi lain yang diperlukan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak ialah vitamin D. Ya, vitamin D berperan dalam penyerapan mineral seperti kalsium dan fosfor yang ada dalam tubuh. Selain itu, vitamin D akan menyimpan kelebihan kalsium yang tidak diserap oleh darah guna memulihkan kesehatan tulang dan gigi ketika dibutuhkan.

Beberapa jenis makanan seperti ikan salmon, susu, dan telur banyak mengandung vitamin D. Di samping itu, sinar mataharilah sumber vitamin D yang paling banyak diperlukan si kecil.

Zat besi

Zat besi – lagizi.com

Tahukah Bunda bahwa kebanyakan balita Indonesia menderita anemia karena kekurangan zat besi. Menjaga dan meningkatkan kecerdasan otak si kecil merupakan salah satu fungsi dari zat besi. Selebihnya, zat besi membantu kerja enzim lain untuk merangsang aktivitas saraf. Makanan yang mengandung zat besi ialah kacang-kacangan, bayam, dan daging.

Protein

Protein – clubaspire.co.nz

Protein adalah zat gizi penting yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam pembentukan sel, dan mengatur fungsi jaringan serta organ tubuh. Rata-rata, kebutuhan protein untuk anak usia 1-6 tahun adalah 20-35 gram per hari.

Adapun umber protein terbagi menjadi dua, yaitu protein nabati dan hewani. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan dan olahan kedelai seperti tempe dan tahu. Sedangkan sumber protein hewani adalah daging, hati, dan ikan.

Meskipun protein berasal dari dua sumber, umumnya protein hewani memiliki mutu yang lebih tinggi dari protein nabati. Pasalnya, protein hewani lebih banyak mengandung asam amino yang cocok untuk tumbuh kembang anak-anak.

Asam lemak (Omega 3,6, dan 9)

Asam lemak (Omega 3,6, dan 9) – hellosehat.com

Yuk, optimalkan tumbuh kembang anak dengan meningkatkan nutrisi asam lemak mereka. Omega 3 adalah salah satu jenis asam lemak yang penting untuk tubuh. Satu dari banyak fungsi omega 3 ialah meningkatkan daya ingat si kecil. Sama pentingnya dengan omega 3, omega 6 berperan dalam menjaga organ jantung dan otak. Sedangkan omega 9, bisa menurunkan tingkat kolestrol yang sering memicu penyakit jantung dan stroke. Bunda bisa mendapatkan nutrisi asam lemak dari jenis makanan seperti minyak zaitun, telur, ikan salmon, kacang-kacangan, dan alpukat.

Serat

Serat – hellosehat.com

Kebutuhan serat si kecil harus terpenuhi dengan baik dan benar guna menjaga sistem pencernaan. Serat sendiri merupakan bagian dari karbohidrat tanpa kalori. Sayangnya, sebagian anak-anak menolak mengonsumsi makanan yang kaya serat. Padahal normalnya, kebutuhan serat pada anak usia prasekolah adalah 19-22 gram per hari.

Dengan memberikan nutrisi yang tepat, artinya Bunda membantu tumbuh kembang anak secara optimal. Selain itu, zat gizi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan otak dan fisik mereka. Yang terpenting, selalu perhatikan kebutuhan masing-masing nutrisi untuk si kecil, ya, Bunda. Karena mengonsumsi nutrisi secara berlebihan pun bisa membawa efek buruk bagi tubuh.

 

Exit mobile version