Waspada! Ini Pemicu Batuk Pilek Anak yang Berasal dari Rumah

Batuk pilek menjadi salah satu penyakit yang sering dialami anak-anak. Meski bukan termasuk penyakit serius, batuk pilek anak yang terjadi berkali-kali dapat membuat si kecil tidak nyaman. Karenanya, orang tua perlu melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menjauhkan si kecil dari batuk pilek. Banyak orang tua tidak menyadari, bahwa penyebab batuk pilek yang paling dekat adalah kondisi rumah sendiri. Apa sajakah itu?

Penyebab Batuk Pilek Anak dari Dalam Rumah

Kebersihan lingkungan rumah dapat memengaruhi kesehatan si kecil. Karenanya, Anda perlu memperhatikan kondisi bagian-bagian rumah berikut ini untuk mencegah batuk pilek anak:

Ruang Tidur

Batuk Pilek Anak

pixabay.com

Virus penyebab batuk pilek bisa saja bersembunyi dan berkembang biak pada benda-benda di dalam ruang tidur anak. Seperti, menempel pada seprai, selimut, atau boneka “teman tidur” kesayangan si kecil. Karenanya, Anda perlu rajin membersihkan kamar, mengganti seprai dan selimut si kecil, serta sering mencuci boneka kesayangannya itu.

Mainan Si Kecil

pixabay.com

Usai membereskan mainan si kecil, jangan cepat puas, ya. Rapi saja tidak cukup. Anda perlu membersihkan mainan tersebut secara rutin untuk mencegah virus penyebab batuk pilek anak bersarang di mainan. Bahkan, mainan yang sering jadi teman mandi si kecil juga perlu dibersihkan meski kerap basah.

Meja Makan

pixabay.com

Meja makan yang tidak dibersihkan dengan rutin, bisa menjadi sarang kuman dan bakteri. Bisa Anda bayangkan jika si kecil memasukkan tangannya ke dalam mulut setelah menyentuh meja yang kotor? Kuman dan bakteri tersebut akan berebut masuk ke dalam tubuh si kecil dan memicu berbagai penyakit, salah satunya batuk pilek.

Lantai Rumah

pixabay.com

Membersihkan lantai rumah tidak cukup hanya dengan menyapu saja. Anda juga perlu mengepel lantai dengan rutin. Selain debu, kuman dan bakteri penyebab penyakit juga menempel pada lantai. Malas membersihkan lantai bisa memicu batuk pilek.

Karpet

pixabay.com

Selain lantai, karpet rumah juga perlu dibersihkan karena bisa menjadi sarang kuman penyakit. Debu yang menempel pada karpet, juga bisa memicu batuk dan alergi.

Upaya Pencegahan Batuk Pilek Anak Agar si kecil tidak mudah terkena batuk pilek, lakukan hal-hal berikut di rumah:

Menjaga Kebersihan Rumah

pixabay.com

Cegah kuman dan bakteri bersarang di lantai rumah Anda dengan menyapu dan mengepel lantai setiap hari. Jika Anda menggunakan karpet, cuci karpet tersebut setidaknya tiap satu minggu sekali.

Ketika membersihkan rumah, pastikan benar-benar bersih hingga ke sudut ruangan. Ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga kamar mandi perlu dijaga kebersihannya untuk mengurangi serangan berbagai penyakit, termasuk batuk pilek anak.

Membersihkan Mainan

pixabay.com

Mainan si kecil juga perlu dibersihkan dengan air dan sabun setiap satu minggu sekali. Bila perlu, Anda bisa menggunakan desinfektan untuk mainan yang sulit dibersihkan menggunakan air dan sabun saja.

Jauhi Sarang Penyakit

pixabay.com

Saat daya tahan tubuh si kecil sedang turun, jauhkan benda-benda yang berpotensi sebagai sarang kuman dari jangkauan anak terlebih dahulu hingga dia benar-benar pulih.

Segera Berikan Pertolongan Pertama

pixabay.com

Ketika gejala batuk pilek mulai tampak, jangan tunda untuk memberinya pertolongan pertama. Anda bisa mengoleskan balsam khusus batuk pilek anak, dengan kandungan chamomile dan eucalyptus di dada dan punggungnya. Berikan air minum yang cukup dan makanan hangat yang bernutrisi.

Umumnya, batuk pilek karena virus bisa sembuh tanpa pemberian obat. Namun, apabila gejala tidak juga mereda, Anda dapat memberi obat batuk pilek yang dijual bebas di apotek.

Batuk pilek anak merupakan penyakit yang umum terjadi. Namun, penyakit ini sebaiknya juga tidak disepelekan. Ketika si kecil terserang batuk pilek yang tidak kunjung reda, coba periksa kembali kondisi rumah Anda. Sudah bersihkah lingkungan tempat tinggal si kecil? Jika pemicu batuk pilek tersebut bukan berasa dari rumah, sebaiknya segera ajak si kecil ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Exit mobile version