Gigi merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang masih banyak diabaikan perawatannya. Padahal untuk memiliki gigi yang sehat dan rapi harus dilakukan perawatan sedini mungkin, bahkan sejak gigi tersebut tumbuh.
Salah satu kesalahan yang sering dialami orang tua dan anak adalah menganggap sepele ketika ada sedikit kerusakan gigi. Memang kerusakan kecil adalah hal yang wajar, tetapi bila dibiarkan begitu saja akan berdampak fatal ketika tumbuh dewasa. Salah satunya adalah berubahnya tatanan gigi. Untuk itu, orang tua dan anak perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi anak.
Sejumlah riset menunjukkan bahwa kerusakan gigi pada anak merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan anak setelah asma dan demam. Data mengenai kerusakan gigi pada anak juga cukup mengkhawatirkan. Sebagai contoh, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jawa Barat, sebanyak 90 persen gigi anak di usia 5-10 tahun mengalami kerusakan, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Fakta tersebut adalah salah satu akibat dari kurangnya edukasi yang diberikan orang tua pada anak tentang pentingnya merawat gigi. Nah, berikut ini ada beberapa cara yang dapat Anda ikuti untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan gigi pada anak.
1. Edukasi Secara Perlahan
Anak kecil dengan segala kepolosan dan kenakalan seringkali membuatnya sulit diatur. Sebagai orang tua, Anda dapat menjelaskan pentingnya kesehatan gigi secara perlahan. Penjelasan dapat dimulai dari peran gigi bagi tubuh kita, kemudian dilanjutkan dengan jenis-jenis gigi dan fungsinya. Setelah itu berilah penjelasan mengapa gigi harus dibersihkan.Terakhir, berikan penjelasan secara lengkap, akibat buruk ketika anak tidak merawat giginya dengan baik.
2. Jadikan menyikat gigi sebagai budaya
Sebaiknya menyikat gigi dilakukan dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Tetapi sayangnya masih banyak orang melupakan menyikat gigi di malam hari. Jika Anda peduli pada kesehatan gigi anak, maka hal tersebut dapat dimulai dengan membudayakan menyikat gigi bersama.
Ajarkan pula cara menyikat gigi yang benar agar sisa makanan yang menempel di gigi dapat dibersihkan. seiring berjalannya waktu anak akan terbiasa dengan kegiatan menyikat gigi sebelum tidur. Menurut pakar kesehatan gigi, menyikat gigi dua kali sehari dapat mengurangi resiko terjadinya gigi berlubang sebesar 50%.
3. Minimalisasi penggunaan empeng dan botol susu
Jika Anda memiliki anak di bawah usia tiga tahun serta masih menggunakan empeng dan botol susu, ada baiknya untuk meminimalisasi penggunaannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah sisa-sisa susu yang tertinggal pada empeng atau botol, menempel di gigi dan gusinya.
4. Ajak anak periksa ke dokter gigi
Idealnya, kunjungan ke dokter gigi dilakukan enam bulan sekali—meskipun tidak merasa sakit. Tetapi sayangnya masih banyak orang mengabaikan hal tersebut karena merasa giginya baik-baik saja.
Banyak dokter gigi mengeluh karena banyak orang baru mendatangi dokter gigi ketika giginya sakit atau adanya kelainan tertentu, bahkan beberapa diantaranya baru datang ketika kondisi kerusakan gigi sudah sangat parah.
Sebagai orang tua yang baik dan peduli dengan kesehatan gigi anak, mau tidak mau harus menunjukan contoh yang baik dengan bersama-sama memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Dengan edukasi yang baik tentang pentingnya kesehatan gigi, Anda sudah menghindarkan anak dari kemungkinan kerusakan dan penyakit pada gigi. Orang tua dapat mempraktikan keempat cara tadi dan memberi contoh kepada anak cara perawatan gigi yang baik, karena pada dasarnya anak akan mengikuti kebiasaan orang tuanya.